TEMPO.CO, Jakarta - Atlet menembak yang menjalani pelatnas Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di lapangan tembak Senayan, Jakarta, mengeluhkan menu makanan yang hanya berupa nasi kotak.
"Itu pak. Makanannya monoton," kata salah satu atlet menembak Muhammad Naufal saat ditanya oleh Menpora Imam Nahrawi di sela latihan di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Selasa 20 Maret 2018.
Selama menjalani pemusatan latihan, Naufal mengaku makan siangnya tidak prasmanan namun hanya nasi kotak yang dibawa ke lokasi latihan. Yang cukup disayangkan, menu dari makanan yang disajikan dinilai kurang variatif jika untuk ukuran atlet.
Baca: Tinjau Pelatnas Gulat Asian Games 2018, Syafruddin Sumbang Buah
"Tiap hari telur, tempe, daging, ayam, lele. Itu aja dan terus berulang," kata Naufal dengan tersenyum.
Selain makanan yang monoton, keluhan atlet menembak adalah lokasi latihan yang panas. Kondisi ini dinilai cukup mengganggu konsentrasi selama menjalani pemusatan latihan nasional.
Meski mengeluh makanan yang monoton, salah satu andalan Indonesia itu tetap memuji kesigapan pemerintah dalam hal ini Kemenpora terkait dengan uang saku. Jika sebelumnya tersendat, untuk saat ini sudah berjalan lancar hingga Februari.
Mendengar keluhan dari atlet, Menpora Imam Nahrawi meminta PB Perbakin memperhatikan asupan makanan bagi atlet. Hanya saja, untuk perubahan menu makanan harus konsultasi dengan ahli gizi.
Baca: Srunita Sari Boleh Ikut Seleksi Tahap II Karate Asian Games 2018
"Tolong keluhan atlet soal makanan segera diperhatikan. Divariasilah..Tapi jangan sampai kandungan gizinya berkurang," kata Menpora.
Apa yang dilakukan oleh Menpora bukan tanpa alasan karena saat ini pemerintah sudah tidak mengurusi masalah makan atlet. Saat ini induk organisasi cabang olahraga mempunyai tanggungjawab penuh karena dana langsung diberikan ke PB/PP.
Terkait lokasi pelatnas menembak Asian Games 2018 yang panas, pria kelahiran Bangkalan, Madura itu meminta atlet bersabar karena hal ini merupakan sebuah pengorbanan. Apalagi lokasi pertandingan di komplek Jakabaring Palembang saat ini masih dalam tahap penyelesaian akhir.