TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli ditangkap di Malaysia karena tidak memiliki dokumen keimigrasian akan dideportasi ke Tanah Air. Mereka ditangkap di Tawau pada Jumat 23 Maret 2018.
"Pada hari Jumat 23 Maret Mahkamah sudah memutuskan deportasi terhadap 28 WNI tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu malam.
Konsulat RI di Tawau pun sudah memberikan pendampingan dan melakukan berbagai pendekatan kepada otoritas setempat.
"Harapan kita mereka dipulangkan Senin 26 Maret, tapi tergantung penyelesaian SPLP di Konsulat dan administrasi di Imigrasi Tawau," kata Iqbal, meneruskan pesan dari Konsul RI di Tawau, Sulistijo Djati Ismojo.
Sebelumnya Penguatkuasa Maritim Negeri Sabah, Malaysia menahan 28 WNI warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang memasuki negara Malaysia tanpa dilengkapi dokumen keimigrasian pada 16 Maret 2018 di Perairan Tanjung Doris Wallace Bay Pulau Sebatik, Malaysia.
Rombongan WNI tersebut merupakan atlet yang rencananya akan pergi ke Kalabakan, Malaysia untuk memenuhi undangan pertandingan persahabatan sepak bola dan bola voli.
Biaya pemulangan para WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli tersebut, kata Iqbal akan ditanggung pihak pengundang di Kalabakan, Tawau, Malaysia.