TEMPO.CO, Jakarta - Pecatur cilik Indonesia, Samantha Edithso, kembali merebut emas di kejuaraan catur Asian Youth Chess Championships 2018 yang digelar di Chiangmai, Thailand, 31 Maret sampai 10 April. Setelah meraih emas di nomor catur cepat KU10, ia kembali menjadi yang terbaik di nomor Blitz kelompok umur sama.
Meski sempat kalah remis di babak awal, Samantha tetap menjadi yang terbaik dengan meraih 7,5 point dari 9 babak. Ia tak menduga bisa juara. "Setelah kalah dan remis di babak awal Saya sempat sedih. Tapi yang mengalahkan saya ternyata dua kali kalah," kata dia, seperti termuat dalam rilis PB Percasi.
Indonesia mengirimkan 6 pecatur kejuaraan kelompok umur ini. Jumlah itu sangat minim, karena India, misalnya, mengirimkan 102 pecatur. Lantas Vietnam yang datang dengan 82 pecatur, juga Cina yang berkekuatan 62 pecatur.
Selain Samantha, para pecatur Indonesia umumnya bisa masuk 10 besar. Vania Vindy peringkat 4 KU18 putri, Aditya Bagus Arfan peringkat 5 KU12 putra, Muhamad Alhabsyi peringka 10 KU16 putra, Dita Karenza peringkat 6 KU18 putri, sedangkan Nur Aini Rasyid menduduki peringkat kelima standar KU16 putri.
Manajer tim Indonesia Kristianus Liem sangat gembira dengan torehan para atlet itu. "Saya mau menangis rasanya ketika pecatur keenam Indonesia juga mampu tembus sepuluh besar, yaitu Nur Aini yang bapaknya wafat delapan hari sebelum tim berangkat. Saya cemas dengan psikoligisnya kalau hanya dia yang tidak mampu masuk top ten," kata dia. "Puji Tuhan utk kebesaran dan kasih-Nya. Seluruh 6 pecatur Indonesia masuk 10 besar pada kategori berbeda."