TEMPO.CO, Jakarta - Kubu juara tinju dunia kelas berat, Anthony Joshua, melalui promotornya Eddy Hearn, memberikan tawaran senilai $US 12,5 juta atau sekitar Rp 172 miliar kepada Deontay Wilder. Itu adalah bayaran murni, tanpa memperhitungkan keuntungan dari pos pendapatan lain yang mungkin didapatkan dari laga unifikasi kelas berat antara Joshua vs Wilder.
Dalam pesan tambahan, Hearn memberi waktu 48 jam bagi Wilder untuk menyetujui tawaran tersebut. Jika tidak, maka Joshua akan berpaling kepada penantang pertama kelas berat versi WBA, Alexander Povetkin dari Rusia.
Baca: Tinju Dunia, Negosiasi Joshua Vs Wilder Dimulai Pekan Ini
Hearn mengkalim bahwa dia sudah tiga kali mengirimkan penawaran, namun belum satupun yang direspon oleh kubu Wilder. Sebaliknya Wilder melalui manajernya, Shelly Finkel mengatakan bahwa tawaran Hearn tersebut adalah yang pertama.
"Itu merupakan penawaran beli putus. Kami akan memberikan jawaban, atau mungkin penawaran balasan. Jika Joshua serius, tentu dia akan ambil peluang ini. Deontay menginginkan laga ini. Dia tidak ingin melakoni pertarungan lain," kata Finkel.
Baca: Tinju Dunia: Kalahkan Parker, Bayaran Joshua Hampir Rp 350 Miliar
Kubu Wilder sebelumnya menyatakan bahwa mereka setuju bertarung melawan Joshua di Inggris, asalkan mendapatkan pembagian keuntungan 60-40 dari laga unifikasi gelar tinju dunia kelas berat tersebut.
Dalam laga unifikasi gelar tinju dunia kelas berat sebelumnya yang dilakoni Joshua, pihaknya membagi pendapatan 67:33 dengan penantang Joseph Parker. Laga Joshua vs Parker digelar di Cardiff, Wales, pada 31 Maret lalu dan Joshua menang angka 12 ronde.
THE TELEGRAPH | DON