TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim boli voli putra Palembang Bank Sumsel Babel (BSB) cukup puas meski hanya berhasil menyabet gelar runner up dalam Proliga 2018 dalam laga grand final di GOR Amongraga Yogyakarta Minggu 15 April 2018.
Tim Bank Sumsel Babel harus puas menjadi juara kedua setelah dilibas dengan skor 1-3 oleh Surabaya Bhayangkara Samator (25-22, 25-16, 23-25, 30-28).
“Kami sudah amat bersyukur bisa masuk ke grand final ini, kami akan berusaha keras rebut juara saat Proliga 2019 nanti,” ujar Direktur sekaligus pembina tim voli putra Bank Sumsel Babel Samaruddin usai laga.
Baca: Asian Games 2018: Bola Voli Indoor Targetkan Peringkat Ketiga
Samaruddin menuturkan, meski hanya mendapat gelar runner up, untuk menghadapi Proliga 2019 kemungkinan besar tak ada banyak perombakan pemain seperti yang berlaga dalam Pro Liga 2018 ini.
“Industri bola voli kita belum banyak kader baru yang muncul, dan rata-rata kualitas pemain di level Pro Liga ini sama, jadi kemungkinan tak banyak perombakan yang kami lakukan,” ujarnya.
Samaruddin menambahkan, untuk merombak tim atau mengganti pemain lama dengan pemain baru juga bukan perkara gampang. Selain itu jarak waktu menjelang Proliga 2019 relatif pendek karena dilaksanakan Desember 2018 akibat adanya pemilu legislatif dan presiden tahun depan.
Baca: Ini Daftar Pemain Terbaik Proliga 2018
“Tim ini sudah terbangun komunikasinya dengan baik, pemain satu sama lain sudah seperti terikat emosional, kami matangkan ini dulu daripada sibuk cari pemain baru,” ujarnya.
Adapun dari gagalnya Bank Sumsel meraih gelar juara dalam kasta tertinggi bola voli tanah itu, menurut Samaruddin lebih persoalan manajerial dan pembinaan pelatih.
“Kualitas pemain kami sebenarnya baik, buktinya sampai grand final, ini lebih soal pengelolaannya saja,” ujarnya.
Pelatih Palembang BSB, Samsul Jais pun menuturkan dalam olahraga faktor keberuntungan selalu ada.
Baca: Sebanyak 14 Pemain Hasil Proliga Masuk Tim Asian Games 2018
“Kekalahan pada final ini karena sejak awal set pola permainan masih belum pada performanya, tapi pemain kerja keras hingga bisa memperpanjang sampai set keempat, “ ujar Samsul.
Kekalahan Bank Sumsel pada final Proliga 2018 menurutnya juga lebih karena para pemain sempat melakukan kesalahan di sejumlah servis yang malah menghasilkan poin lawan. Misalnya bola nyangkut di net atau keluar lapangan.
PRIBADI WICAKSONO