TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar balap motor MotoGP bakal bisa menyaksikan Marc Marquez melesat di Sirkuit Sentul pada 2020. Pemerintah mendukung upaya panitia MotoGP Indonesia menggelar balap motor bergengsi itu.
Bukti keseriusan itu ditunjukkan dengan digelarnya pertemuan di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 18 April 2018. Pertemuan itu dihadiri Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, Direktur Utama Sirkuit Internasional Sentul Tinton Suprapto, dan investor asing.
Baca juga: Direstui Jokowi Masuk MotoGP, Ini Rencana Manajer Sirkuit Sentul
"Berikutnya, pada pertemuan hari ini, kita tingkatkan lagi. Saat ini sudah melibatkan Menteri PUPR, Menteri Pariwisata, karena semuanya akan membuat proyeksi atas prospek pembangunan itu ke depan," kata Moeldoko.
Di Sentul, Marquez bisa beradu dengan pesaing-pesaingnya termasuk runner kejuaraan dunia tahun lalu, Andrea Dovizioso, dan peringkat ketiga Maverick Vinales, atau pujaan penggemar balap Indonesia, Valentino Rossi.
Jika MotoGP 2020 bisa dibawa ke Sentul, ini berarti dua kali sirkuit di Bogor itu menggelar balap motor dunia. Pada 1996 dan 1997, Sentul menjadi tuan rumah kejuaraan yang saat itu masih disebut Grand Prix Indonesia. Dalam ajang ini, dilombakan kelas 125 cc, 250 cc dan kelas paling bergengsi 500 cc.
Mick Doohan, yang mengantongi gelar juara dunia tiga kali, menjadi favorit. Tahun 1996 dia merebut pole position dan memenangi balapan.
Setahun berikutnya dalam balap motor kelas premium sebelum era MotoGP itu, Doohan kembali merebut pole position. Namun Tadayuki Okada berhasil mendahuluinya dan merebut podium. Doohan di posisi kedua, di depan Alex Criville.