TEMPO.CO, Jakarta - Final kompetisi bola basket nasional, IBL 2018, akan berlangsung mulai Kamis malam ini, 19 April 2018. Pelita Jaya dan Satria Muda Pertamina akan bertarung dalam sistem best of three.
Pertandingan pertama akan digelar di Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta, pukul 19.00. Laga kedua akan digelar di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta, Sabtu, 21 April 2018. Sedangkan laga ketiga hanya akan dilakukan bila memang dibutuhkan, yakni di GMSB.
Untuk laga final pertama malam ini bisa disaksikan lewat live streaming di situs resmi kompetisi, http://iblindonesia.com. Stasiun iINews TV juga akan menayangkan siaran tundanya pukul 22.00.
Pelita Jaya adalah juara bertahan. Seperti tahun lalu, mereka kali ini akan bertemu dengan Satria Muda di final. Pada babak reguler, Pelita Jaya berhasil mengalahkan Satria Muda 81-73 di Solo, 24 Desember lalu.
Pelatih Pelita Jaya, Johannis Winar, menilai kemenangan itu tak bisa dijadikan ukuran. "Saat itu, Satria Muda belum diperkuat Jamarr Johnson,” katanya, seperti dikutip laman resmi kompetisi.
Kehadiran Jamarr, yang menggantikan Kevin Bridgewaters, kata dia, dinilai mengubah permainan Satria Muda. “Ada perbedaan signifikan dengan masuknya Jamarr,” tuturnya.
Point guard senior Pelita Jaya, Xaverius Prawiro, juga mengakui ketangguhan calon lawannya di final. “Satria Muda tim kuat dan komplet. Teknik dan mental mereka bagus, apalagi game pertama akan bermain di kandangnya,” ujar pemain yang terpilih sebagai IBL Most Valuable Player tersebut.
Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, meyakini timnya akan menebus kekalahan dalam laga nanti. “Kami mantapkan mental untuk bermain all out di babak final,” ucapnya.
Center senior Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu, akan mengemban tugas berat dalam laga nanti. Ia harus meredam big man tangguh Pelita Jaya, seperti Chester J. Giles, Adhi Pratama, Ponsianus Nyoman Indrawana, dan Valentino Wuwungan.
“Kami sudah merasakan kuatnya big man mereka. Kita harus rapi dalam bertahan dan tak boleh membiarkan lawan leluasa melakukan offensive rebound,” kata Dodo, sapaan akrabnya.
Dodo optimistis rekan-rekannya sudah siap secara mental dalam final IBL kali ini. “Saya kira mental kami cukup siap sebab ini bukan final pertama bagi para pemain Satria Muda,” tuturnya.