TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta terpilih menjadi tuan rumah gelaran perdana kejuaraan nasional (kejurnas) Supermoto atau 76 Indonesian Supermoto Championship 2018 yang rencananya dilaksanakan di Sirkuit Sultan Agung Bantul pada 28-29 April 2018.
“Awalnya event kedua ini akan digelar di Tulungagung Jawa Timur namun karena berdekatan dengan kejuaraan daerah yang digelar di sana akhirnya kami pindahkan di Bantul,” ujar juru bicara kejurnas Supermoto, Samsul Huda, saat dihubungi Jumat, 20 April 2018.
Huda menuturkan dalam kejuaraan ini total ada tiga kelas utama yang dilombakan yakni kelas Kejurnas, kelas supporting, dan kelas komunitas.
Kelas kejurnas terbagi menjadi empat seri yakni SM 1 - Pro Open Max 450 CC, SM 2 - Pro 250 CC, SM 3 - Pro 175 CC (non build up/lokal), dan SM 4 - Pro 15- CC (Pemula).
Sedangkan di Kelas Supporting juga terbagi menjadi empat seri meliputi SM Superstock 250 CC, SM Veteran Max 550 CC Open, SM Veteran 175 CC, dan SM Open Club. Untuk Kelas Komunitas terbagi menjadi dua seri yakni SM Lite 150 CC - Non Profesional dan SM Prostock 175 CC - Non Profesional.
Huda menuturkan, pendaftaran untuk mengikuti event ini bisa dilakukan secara online maupun offline. Untuk pendaftaran online bisa dilakukan melalui situs resmi kejurnas supermoto di www.kejurnassupermoto.com. Pendaftaran akan ditutup H-3 sebelum event digelar.
“Saat ini sudah ada 50 pembalap yang mendaftar di kelas kejurnas, kami target total bisa menjaring 150 peserta dari semua seri dan kelas,” ujarnya. Untuk kelas kejurnas sendiri biaya pendaftaraan Rp 650 ribu per pembalap. Sedangkan dua kelas lainnya biaya pendaftaran Rp 550 ribu per pembalap.
Huda menuturkan, hadiah untuk masing-masing seri di kelas kejurnas berupa satu buah motor Honda untuk juara umumnya. Sedangkan di kelas lain hadiah pemenang utama Rp 2,5 juta.
“Tujuan event ini lebih untuk menjaring bibit baru bidang olahraga balap supermoto yang masih terbilang anyar untuk Indonesia, setidaknya bisa membumi seperti road race,” ujar Huda.
PRIBADI WICAKSONO