Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Dengan tubuh tinggi dan paras menarik, Pungky Afriecia kerap menarik perhatian saat berlaga di lapangan bola voli. Atlet klub Bandung Bank BJB Pakuan termasuk salah satu daya tarik bagi penonton dalam berbagai turnamen, termasuk Proliga 2018 yang baru berakhir bulan ini.
Menjadi atlet voli, memang merupakan cita-cita sejak kecil dara kelahiran Bandung itu. Meski sempat mendapat penolakan, namun usaha keras mampu mengantarkannya menjadi seorang atlet voli profesional.
"Papaku sempat gak boleh aku jadi atlet, karena dia latihan aku benar-benar keras. Apalagi di voli kan, banyak mengharuskan ketika mau ambil bola harus jatuh," kata Pungky saat ditemui di AXA Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 23 April 2018.
Atlet bola voli, Pungky Afriecia. (instagram/@pungkyafriecia)
Pungky mengatakan ayahnya khawatir akan kondisinya. Bahkan sang ayah memintanya untuk berhenti dan lebih memilih fokus pada dunia akademik saja. Namun dengan keinginan yang kuat, wanita yang baru menginjak umur 23 tahun terus bertahan di dunia voli.
Ia berhasil memulai karir pro-nya bersama Prayoga Unitas di Divisi Utama Livoli pada 2007. Ia melanjutkan karirnya hingga berhasil menembus Jakarta Electric PLN pada 2016. Di awal tahun 2018 ini, ia memutuskan bergabung bersama Bandung Bank BJB Pakuan, yang gagal juara karena kalah di final Proliga.
Mengtahui kerja keras dan kecintaan Pungky pada dunia voli, sang ayah pun mulai memberi restu. "Aku tetap nunjukin prestasi aku. Sampai sekarang dia dukung penuh banget," kata kekasih dari pemain Bali United, Yandi Sofyan itu.
Atlet bola voli, Pungky Afriecia. (instagram/@pungkyafriecia)
Dengan parasnya yang menarik, Pungky pun mengaku tak mau ambil pusing. Saat ini, ia masih ingin fokus pada latihan voli. Apalagi, ia mengaku masih ingin terpilih untuk masuk ke skuad Pelatnas Voli Putri Indonesia.
"Pasti pengen juga, tapi itu kan seleksi juga pelatih. Melihat dalam posisi aku banyak banget saingannya yang berat. Harus lebih banyak kerja keras," kata dia.
EGI ADYATAMA
Iklan
