TEMPO.CO, Jakarta - Tahun lalu panitia turnamen Porsche Tennis Grand Prix memberikan jatah wild card kepada Maria Sharapova, setelah terbebas dari skorsing 15 bulan karena doping.
Baca: Setelah 4 Tahun Bersama, Maria Sharapova Tinggalkan Groeneveld
Selasa, 24 April 2018, Sharapova kembali mengikuti turnamen itu di Stuttgart, Jerman, karena mendapat wilad card lagi. Ini adalah jatah khusus untuk bisa ikut turnamen karena pertimbangan tertentu.
Tapi, sekitar setahun setelah terbebas dari hukuman karena kesalahannya mengonsumsi obat terlarang, penampilan Sharapova tak kunjung membaik.
Mantan petenis putri nomor satu dunia berusia 31 tahun dari Rusia itu langsung kalah pada pertandingan pertama, Selasa lalu. Petenis Prancis, Caroline Garcia, menundukkannya dengan skor 3-6, 7-6, 6-4.
Padahal, pada empat pertemuan mereka sebelumnya, Garcia selalu kalah melawan Sharapova.
Hasil di Stuttgart 24 April 2018 itu merupakan kekecewaan terakhir yang dialami pemegang empat gelar juara tunggal putri Grand Slam dari Rusia ini.
Sharapova semakin jauh dari puncak peringkat dunia yang dulu pernah disandangnya dan pundi-pundi uang yang dulu mengalir deras di sakunya.
Mungkin, tidak lama lagi, jika Sharapova terus terpuruk, orang akan bisa melupakannya sebagai salah satu atlet wanita terpopuler dan paling menguntungkan di dunia.
Setelah terbebas dari hukuman karena doping, Sharapova berulang kali mengalami cedera. Petenis yang kini menduduki peringkat 41 dunia itu sudah kalah tiga kali sejak Ausralia Terbuka 2018, Januari lalu, dan kemungkinan terpental dari 50 besar dunia pekan depan.
Tapi, meski terus bermasalah, Sharapova tak kehilangan keyakinannnya akan bisa menjuarai seri Grand Slam lagi.
“Saya pikir ketika anda pernah dalam posisi seperti itu (menjuarai Grand Slam), anda akan mampu memproduksinya kembali,” kata Sharapova.
“Saya bilang beberapa kali akan menjadi memalukan biia target saya dalam 12 bulan mendatang atau dua tahun ke depan adalah memenangi turnamen kecil,” Sharapova melanjutkan.
Sebenarnya, Garcia sempat grogi melawan Sharapova sehingga hal itu ikut menyebabkan kekalahan petenis Prancis tersebut pada set pertama.
Tapi, pada set kedua, pemain nomor tujuh dunia itu meraih kembali kepercayaan dirinya sehingga mampu memenangi pertarungan di tiebreak setelah kedudukan 6-6, dengan skor 8-6.
Pada set ketiga, Garcia sudah tak tertahankan lagi setelah skor imbang 2-2. Ia lantas mematahkan servis Sharapova untuk memimpin 5-4 dan lantas memenangi set ketiga.
Ketika Sharapova mengawali kembalinya ke pertandingan tenis tahun lalu di Stuttgart, ia mencapai semifinal. Tapi, kemudian panitia Grand Slam Prancis Terbuka menolak memberikannya jatah wildcard.
Sharapova juga kemudian mengalami cedera di pangkal pahal sehingga ia tak mungkin mendaftar pada babak kualifikasi turnamen akbar di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris itu.
Sharapova cedera lagi di tangan kiri sebelum mengikuti Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York. Tapi, di Grand Slam lapangan keras ini, ia masih mampu menumbangkan Simona Halep, sebelum kalah pada babak keempat melawan Anastasija Sevastova.
Pada Oktober 2017, Sharapova memenangi gelar pertamanya dalam dua tahun pada sebuah turnamen di Cina.
Tapi, tahun ini, Sharapova mengalami kesulitan lagi. Setelah mundur dari Miami Open bulan lalu karena cedera tangannya, ia berpisah dengan Sven Groeneveld, pelatihnya dalam empat tahun terakhir, dan merekrut kembali Thomas Hogstedt.
Baca: Reaksi Unik Maria Sharapova Saat Diteriaki Penonton Diajak Kawin
Sharapova akan mengikuti turnamen di Madrid pada dua pekan mendatang. Ia belum mau menyerah.
INDEPENDENT | ESPN