TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Afrika Selatan mengecam peraturan baru dari Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) mengenai tingkat kadar testosteron pada atlet wanita.
Baca: Otoritas Atletik Dunia Bantah Setujui Semenya ... - Sport - Tempo.co
Mereka membandingkan peraturan baru dari IAAF yang menyangkut atlet wanita itu dengan kebijakan rasis pada era apartheid di Afrika Selatan.
Peraturan baru dari IAAF itu membuat sejumlah pelari wanita yang memiliki kadar hormon testosteron tinggi secara alami harus berlomba melawan atlet putra atau menjalani pengobatan jika mereka ingin bertanding.
Masa depan juara Olimpiade 800 meter putri dari Afrika Selatan, Caster Semenya, bisa kena dampak dari peraturan ini. Karena itu, partai yang berkuasa di negaranya, Kongres Nasional Afrika (ANC), mengatakan peraturan baru dari IAAF itu bersifat sangat rasis.
Pemerintah Afrika Selatan akan mengajukan tuntutan peninjauan kembali terhadap peraturan baru dari IAAF itu kepada Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) yang bermarkas di Lausanne, Swiss, November 2018.
Badan atletik dunia, IAAF, mengatakan perubahan peraturan itu akan menghentikan wanita dengan tingkat testosteron tinggi mendapat keuntungan. “Aturannya tidak rasis atau seksis,” kata seorang juru bicara IAAF.
Adapun apartheid adalah sistem segregasi rasial yang diterapkan oleh kelompok minoritas berkulit putih di Afrika Selatan dari tahun 1948 sampai 1991.
Sedangkan testosteron adalah hormon streroid dari kelompok androgen, yaitu hormon steroid yang merangsang atau mengontrol perkembangan dan pemeliharaan karakteristik pria.
Androgen juga merupakan steroid anabolik asli serta pendahulu dari semua estrogen hormon seks perempuan.
IAAF mengatakan olahraga cabang ini memiliki banyak atlet dengan DSD (hyperandrogenism).
"Ini bukan hanya satu atau dua wanita yang anda dengar di media. Di atletik wanita elit, jumlah atlet intersex adalah 140 kali lebih banyak daripada yang mungkin anda temukan pada populasi wanita normal,” IAFF melanjutkan.
Baca: Semenya Dilaporkan Memiliki Organ Seks Pria ... - Sport - Tempo.co
Sedangkan ANC mengatakan peraturan baru dari IAAF ini adalah usaha lain dari badan atletik dunia untuk melakukan diskriminasi terhadap Semenya. Atlet berusia 27 tahun itu sebelumnya sudah diminta melakukan tes gender, tapi hasilnya belum pernah diumumkan.
BBC | ESPN