TEMPO.CO, Jakarta - Duel tinju dunia kelas berat antara Anthony Joshua dan Deontay Wilder masih mungkin berlangsung tahun ini. "70 persen," kata Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, soal peluang terjadinya pertarungan itu, Kamis, 3 Mei 2018.
Negosiasi pertarungan unifikasi gelar kelas berat itu sebelumnya sempat dikabarkan menemui sandungan. Tawaran Wilder sebesar 35,9 juta pound sterling (Rp 679,7 miliar) ditolak kubu Wilder karena dianggap tak jelas dan tak transfaran soal detailnya.
Setelah penolakan itu, perkembangan negosiasi tersebut sempat mengambang. Namun, Hearn menyatakan komunikasi masih terus berlangsung. Karena itulah ia berani mengatakan bahwa masih ada 70 persen kemungkinan pertarungan itu akan terjadi.
"Kami melakukan percakapan positif dalam beberapa hari terakhir," kata Haern. "Negosiasi masih berlangsung dan kami berharap kesepakatan akan tercapai."
Menurut Hearn, bila pertarungan dengan Wilder tak terwujud tahun ini, maka Joshua akan menjalani pertarungan wajib (mandatory). Dua calon lawan yang mungkin adalah Alexander Povetkin atau Jarrell Miller.
"Povetkin adalah yang akan bertarung berikutnya. Bila kami melawan Wilder, Povetkin harus menunggu," kata Hearn.
Pertarungan Joshua versus Wilder sangat dinantikan banyak pihak. Duel itu akan menghasilkan juara sejati di kelas berat. Wilder, asal Amerika, saat ini memegang gelar WBC. Sedangkan Joshua, asal Inggris, merupakan juara versi WBA, IBF, dan WBO.
Kedua jago tinju dunia ini sama-sama belum terkalahkan. Joshua menang 21 kali dengan 20 KO. Sedangkan Wilder 40 kali menang, dengan 39 KO.
ESPN | SKY SPORTS