TEMPO.CO, Jakarta - Tim Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2018 akhirnya resmi dibentuk. Sebanyak 20 atlet putra dan 20 atlet putri Pelatnas PBSI Cipayung, terpilih untuk bertanding di Bangkok, Thailand pada 20-27 Mei 2018 mendatang. Masing-masing terdiri dari empat pemain tunggal dan enam pemain ganda.
“Pemilihan tim sendiri dilihat berdasarkan rangking pemain, penampilannya sejauh ini dan berdasarkan kebutuhan untuk menghadapi lawan, head to head,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam acara pelepasan Tim Thomas dan Uber Indonesia, di Hotel Century, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Mei 2018.
Berikut nama-nama atlet Indonesia yang akan bertanding di Piala Thomas dan Uber 2018 :
Piala Thomas :
1. Anthony Sinisuka Ginting
2. Jonatan Christie
3. Ihsan Maulana Mustofa
4. Firman Abdul Kholik
5. Marcus Fernaldi Gideon
6. Kevin Sanjaya Sukamuljo
7. Mohammad Ahsan
8. Hendra Setiawan
9. Fajar Alfian
10. Muhammad Rian Ardianto.
Tim Piala Thomas berpose usai pelepasan di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melepas 20 atlet yang terdiri dari Tim Thomas 10 atlet dan Tim Uber 10 atlet yang akan bertanding pada perhelatan Piala Thomas & Uber2018, tanggal 20-27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. ANTARA/Puspa Perwitasari
Piala Uber :
1. Fitriani
2. Gregoria Mariska Tunjung
3. Ruselli Hartawan
4. Dinar Dyah Ayustine
5. Greysia Polii
6. Apriyani Rahayu
7. Della Destiara Haris
8. Rizki Amelia Pradipta
9. Ni Ketut Mahadewi Istarani
10. Nitya Krishinda Maheswari.
Tim Piala Uber Indonesia berpose usai pelepasan di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melepas 20 atlet yang terdiri dari Tim Thomas 10 atlet dan Tim Uber 10 atlet yang akan bertanding pada perhelatan Piala Thomas & Uber2018, tanggal 20-27 Mei mendatang di Bangkok, Thailand. ANTARA/Puspa Perwitasari
Skuad Indonesia, yang juga dilengkapi 4 pelatih teknik, 2 pelatih fisik, dan 19 ofisial, berangkat ke Bangkok pada 16 Mei 2018. Pemain ganda putra senior Hendra Setiawan didapuk menjadi kapten tim Thomas Indonesia. Sedangkan tim Uber akan dipimpin oleh pemain ganda Greysia Polii. Kontingen Indonesia dipimpin Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, sedagkan manajer tim dipegang Susy Susanti.
Di Thailand, Indonesia akan bersaing di grup yang tak ringan. Tim Thomas akan berada satu grup dengan Thailand, Kanada, dan Korea Selatan. Sedangkan Tim Uber berada di grup sama dengan Cina, Malaysia, dan Prancis.
Jadwal Tim Thomas:
20 Mei: vs Kanada
22 Mei: vs Thailand
23 Mei: vs Korea Selatan.
Jadwal Tim Uber:
20 Mei: vs Malaysia
22 Mei: vs Prancis
23 Mei: vs Cina.
Apa target Indonesia? "Minimal kita paling tidak lolos dulu lah ya. Setidaknya ranking 2 di grup. Putri minimal kita harus mengalahkan Prancis dan Malaysia," kata Susy.
Untuk tim Thomas, Susy melihat Indonesia memiliki kekuatan yang cenderung lebih kuat dibanding lawan-lawannya. "Sebetulnya kalau pas pertandingan sih (kekuatan) rata, enggak boleh terlena dan lengah sama sekali karena beregu akan sedikit berbeda dengan pertandingan perorangan," kata dia.
Ia mencontohkan tim Korea Selatan. Secara kekuatan Indonesia memiliki ganda yang lebih kuat. Namun di sektor tunggal Korea memiliki sosok Son Wan Ho yang merupakan pemain peringkat dua dunia saat ini. Karena itu, faktor kekompakan tim menjadi salah satu haal krusial dalam Piala Thomas dan Uber.
PBSI telah merencakan untuk menggelar team building di Bogor pada akhir pekan ini untuk meningkatkan kekompakan tim. "Karena ini beda dengan perorangan. Kalau perorangan kan masing-masing, nah ini tim. Ketika satu pemain menang, belum tentu timnya menang. Jadi bagaimana kita saling memberi support," kata Susy.
Atlet bulutangkis putra Jonatan Christie (tengah) mencium bendera Merah Putih saat pelepasan Tim Thomas dan Uber 2018 di Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018. Antara
Sektor putra masih menjadi harapan terbesar Indonesia untuk meraih predikat juara. Pada turnamen Piala Thomas terakhir pada 2016 lalu, tim Indonesia berhasil menembus babak final sebelum ditaklukkan Denmark dengan skor 2-3. Berbekal pengalaman itu, PBSI melakukan evaluasi besar terutama di nomor tunggal.
"Kami telah mengantisipasi kekalahan dua tahun lalu, kami kalah di final karena punya kelemahan di tunggal. Setelah dua tahun ini, dua tunggal kami sudah lebih matang dan berharap bisa menyumbang angka," ujar Ketua Kontingen tim Thomas dan Uber Indonesia, Achmad Budiharto.
Dua tahun lalu, kekalahan tim putra Indonesia daru Denmark karena gagal meraih satu pun kemenangan dari nomor tunggal. Saat itu, dua poin disumbang dua ganda putra, sedangkan tiga poin Denmark diraih dari tiga nomor tunggal.
Saat ini empat pemain tunggal yang dibawa tim putra adalah Anthony Sinisuka Ginting (tunggal pertama), Jonatan Christie (tunggal kedua), Ihsan Maulana Mustofa (tunggal ketiga), dan Firman Abdul Kholik (tunggal keempat). Seluruhnya merupakan pemain dari pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.
Sebelum resmi ditetapkan, dua nama tunggal lain muncul sebagai nominasi yakni Tommy Sugiarto dan Sony Dwi Kuncoro yang merupakan atlet non pelatnas. Dua pemain senior ini dinilai cukup layak untuk mengisi pos tunggal di tim Indonesia. Wacana ini juga muncul karena adanya keraguan terhadap Ihsan Maulana Mustofa dan Firman Abdul Kholik yang kerap tampil tak konsisten di turnamen solo yang mereka ikuti.
Meski begitu, Susy Susanti, mengatakan keputusan memilih Ihsan dan Firman telah sesuai dengan kebutuhan tim saat ini. Baik Ihsan maupun Firman berusia lebih muda dan telah menunjukan kekompakan yang bagus dengan tim Indonesia saat menjuarai Badminton Asia Team Championships 2018 lalu. "Kami memutuskan untuk lebih memilih yang lebih terpantau dan terkondisikan. Secara kekompakan tim, saat ini dibutuhkan kekompakan satu sama lain," kata Susy.
Perubahan pun terjadi di saat Anthony Sinisuka Ginting menjadi tunggal putra pertama Indonesia. Ia menggeser posisi Jonatan Christie yang turun menjadi tunggal kedua. Keduanya juga ikut bermain di tim putra Indonesia saat menjadi runner-up 2016 silam.
Ginting mengatakan dengan pengalaman dua tahun lalu, ia mendapat pelajaran berharaga. Karena itu ia mengaku lebih siap untuk menghadapi Piala Thomas tahun ini. "Dari fisik ya lebih dijaga lagi, biar lebih ditingkatkan lagi ya, fokus di dalam lapangannya seperti apa dan mental buat main di Bangkok-nya itu disiapkan," kata dia.
Sementara itu, Tim Piala Uber Indonesia akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat. "Untuk tim putri, kami harus realistis melihat kekuatan tim. Masuk semifinal sudah bagus, fokusnya lolos penyisihan grup dulu," kata Susy.
Fitriani akan menjadi ujung tombak baru bagi tim Uber Indonesia. Ia akan diikuti oleh Gregoria Mariska Tunjung di tunggal kedua, Dinar Dyah Ayustine di tunggal ketiga, dan Russeli Hartawan di tunggal keempat. PBSI memilih untuk tak mengikutsertakan Hanna Ramadini yang biasanya menjadi tunggal kedua Indonesia.
Pelatih tunggal putri Indonesia Minarti Timur mengatakan peluang anak asuhnya untuk menang masih ada. Meski secara peringkat seluruh pemain Indonesia tertinggal dari Cina, namun tim Putri Indonesia semlat menaklukan Cina di ajang Badminton Asia Team Championships 2018 lalu.
Sektor tunggal yang kerap jadi penentu pun mendapat perhatian khusus. Meski begitu, Minarti mengatakan tak memberikan perlakuan berbeda pada tiap anak asuhnya. "Berat mungkin di tunggal ketiga kalau dua sama. Mereka sudah dipilih, harus tanggung jawab main maksimal. Menang dan kalah urusan Tuhan," kata Minarti.
Indonesia terakhir mencicipi gelar juara Piala Thomas pada 2002 silam. Sedangkan Piala Uber terakhir singgah di Indonesia pada 1996.
EGI ADYATAMA