TEMPO.CO, Jakarta - Petenis putri Serena Williams, menurut pelatihnya, Patrick Mouratoglou, bisa menjuarai Prancis Terbuka meski Williams kembali bertanding setelah melahirkan.
Baca: Tenis-Wimbledon: Serena Williams Bisa Kembali Diunggulkan
Peraih 23 gelar juara Grand Slam ini sudah tidak bermain di lapangan tanah liat sejak mencapai babak final turnamen akbar di Roland Garros, Paris itu, pada 2016.
Williams, 36 tahun, mengundurkan diri dari turnamen lapangan tanah liat di Madrid dan Roma dalam Mei 2018 ini. Karena itu, partisipasinya di Prancis Terbuka, yang akan dimulai 27 Mei mendatang, sempat diragukan.
"Serena mampu meraih apapun,” kata Mouratoglou di situs media Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Senin 14 Mei 2018.
“Dia bekerja sangat keras. Ia mencapai kemajuan di semua hal secara cepat. Saya sangat puas dan yakin ia akan siap bertanding di Roland Garros," kata Mouratoglou.
Williams kembali mengikuti seri turnamen WTA Tour pada Maret 2018 atau enam bulan setelah melahirkan. Tapi, ia kesulitan menemukan bentuk permainan terbaiknya.
Mantan petenis putri nomor satu dunia itu mencapai babak ketiga di Indian Wells, sebelum dikalahkan kakaknya, Venus. Ia kemudian tersingkir pada babak pertama Miami Terbuka setelah dikalahkan petenis Jepang, Naomi Osaka.
Mouratoglou mengatakan target Williams adalah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Meski pelatih tenis asal Prancis itu mengakui saat ini permainan Williams masih jauh dari standar 100 persen.
Baca: Menikah, Begini Kisah Cinta Serena Williams dan Pendiri Reddit
"Serena jelas kembali bertanding terlalu dini. Ia belum siap tapi butuh merasakan suasana kompetisi, sehingga memutuskan untuk bertanding,” kata Mouratoglou.
BBC | TENNIS WTA