TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, ikut prihatin dan berduka dengan teror bom Surabaya. Mereka berharap teror serupa tidak kembali terulang.
"Saya turut berduka cita kepada semua yang telah kehilangan kerabat. Kalau bisa jangan sampailah ada gitu-gitu lagi, mengerikan," kata Marcus seusai konferensi pers turnamen Indonesia Terbuka 2018, Hotel Fairmont, Jakarta, Senin 14 Mei 2018.
Teror bom di Surabaya dan Sidoarjo itu, menurut Marcus, telah mengganggu kegiatan dan terutama rasa keamanan masyarakat Indonesia termasuk ke acara olahraga.
"Tragedi itu bikin semuanya jadi terganggu. Orang juga jadi takut untuk datang ke acara seperti ini (Indonesia Terbuka). Sekarang saya mau ke mal saja jadi nggak berani. Tapi untung keluarga masih aman-aman saja karena rumah mereka masih agak jauh dari lokasi kejadian," ucap Marcus yang memiliki kerabat di Surabaya itu.
Hal senada diungkapkan oleh Kevin yang berasal dari kota di Jawa Timur, Banyuwangi. "Sampai saat ini keluarga baik-baik saja karena memang adanya di Banyuwangi tapi tetap saya maupun keluarga saling mengingatkan untuk berhati-hati atas kejadian mengerikan ini. Saya pribadi mengharapkan agar secepatnya masalah teror ini selesai dan tidak terulang lagi," kata Kevin.
Sebelumnya, sedikitnya lima ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, pada Ahad dan Senin, 13 dan 14 Mei, telah menewaskan belasan orang dan melukai puluhan lainnya.