TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perdagangan dalam jaringan Blibli, yang menjadi sponsor utama turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018, menyatakan tidak ada pembelian aset Istora GBK Senaran Jakarta yang menjadi lokasi perhelatan turnamen pada 3-8 Juli tersebut.
"Tidak ada pembelian aset, mana ada aset negara bisa dibeli. Kami juga tidak akan kuat jika membeli aset negara," kata Chief Executive Oficer (CEO) Blibli.com, Kusumo Martanto, selepas konferensi pers Indonesia Open 2018 di Jakarta, Senin.
Kusumo ditanya terkait pernyataan dalam siaran pers resmi Blibli yang menyatakan Istora Gelora Bung Karno (GBK) akan berubah nama mulai tahun 2018 ini menjadi Blibli Arena. Siaran pers itu muncul saat kepastian mengenai perubahan nama sarana olahraga yang menjadi salah satu aset warisan negara tersebut belum rampung.
Saat ditanya mengenai kepastian kontrak dan kesepakatan soal perubahan nama ini, Kusumo mengatakan saat ini hal tersebut masih dalam proses pembicaraan. Demikian juga ketika ditanya apakah pihak mereka akan mempertahankan nama Istora atau tidak ketika "pembicaraan" tersebut mencapai kata sepakat.
"Mendingan saya tidak komentar dulu deh saat ini. Pembicaraan sedang dalam proses nanti jika sudah jelas akan kami kabari, pokoknya yang penting kami ditawari untuk mendukung karena komitmen kami juga, karena lokasi itu untuk perhelatan olahraga juga," kata Kusumo.
Terkait dengan kontrak sendiri, Kusumo mengatakan dirinya mempercayakan hal tersebut pada tim hukum perusahaan yang berwenang.
"Tapi yang pasti kontrak itu tidak akan berlangsung selamanya dan pihak GBK juga yang akan memberi keterangan setelah ada kesepakatan," kata Kusumo yang juga berkelit ketika ditanya mengenai durasi kontraknya.
Perubahan nama Istora menjadi Blibli Arena sempat menjadi perbincangan hangat menyusul siaran pers resmi dari Blibli yang merupakan sponsor utama turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018, yang berisi perubahan nama Stadion Istora menjadi Blibli Arena pada tahun 2018.
Akan tetapi, diketahui hingga saat ini antara Blibli dan pihak Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK-GBK) sebagai organisatoris Istora, belum menemui kata sepakat mengenai perubahan nama tersebut. Namun pihak PPK-GBK menyatakan dukungan sponsor sangat membantu mereka dalam mengelola kawasan peninggalan Asian Games 1962 tersebut.