TEMPO.CO, Jakarta - Atlet nasional Indonesia dari berbagi cabang olahraga akan mendapatkan bantuan pembiayaan kredit perumahan atau KPR dari Bank Tabungan Negara.
Direktur Utama BTN Maryono yang ditemui di Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018, mengatakan bantuan KPR para atlet merupakan bentuk kepedulian BTN untuk memudahkan olahragawan berprestasi memiliki rumah.
Baca juga: Aksi Bela M Salah Tuntut Ramos Dihukum dan Gelar Madrid Dicabut
"Ini adalah bentuk kepedulian kami agar para atlet bersemangat dalam berprestasi dan punya masa depan hunian yang layak, maka kami memberikan pembiayaan KPR khusus atlet," kata Maryono selepas acara penandatanganan kerja sama BTN dengan Komite Olahraga Indonesia (KOI).
Dalam program KPR khusus atlet sekaligus mendukung program Satu Juta Rumah pemerintah ini, para atlet nasional bisa mendapatkan rumah dengan uang muka lima persen (selama promo), suku bunga murah mulai dari lima persen, bebas biaya (administrasi, provisi, dan appraisal) serta tenor angsuran selama 30 tahun. Umumnya jangka waktu KPR adalah 20 tahun.
"Kami memberikan jangka waktu kredit hingga 30 tahun khusus bagi para atlet nasional. Ini salah satu kelebihan yang kami maksudkan sebagai bentuk dukungan kepada atlet Indonesia agar kesejahteraannya juga terjamin dari sisi terpenuhinya kebutuhan hunian mereka," jelas Maryono.
Mekanisme program KPR untuk atlet ini, BTN mempercayakan pada KOI untuk melakukan verifikasi para atlet yang berhak dan layak mengikuti program ini dengan berbagai indikator yang dimiliki.
Ketua Umum KOI Erick Thohir mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi demi menyesuaikan harapan BTN yang ingin berkontribusi pada para atlet Indonesia dengan keinginan para atlet itu sendiri untuk memiliki rumah.
"Atlet ini kan juga pahlawan Indonesia, bendera Merah Putih naik di luar negeri itu saat momen presiden dan atlet. Karenanya kami akan verifikasi dan kami mengharapkan atlet yang sesuai yang ikut dan jangan sampai juga ada penyalahgunaan," kata Erick.
Ketika ditanya mengenai kriteria tersebut, Erick mengatakan, mereka yang kemungkinan mendapat program tersebut adalah atlet yang pernah mengikuti ajang multi event baik itu Olimpiade, Asian Games, maupun SEA Games. Lalu juga memiliki rekam jejak juara tingkat internasional.
"Eksklusifitas atlet ini kita harus jaga dan harus diutamakan, bukan semua atlet. Tapi tujuannya adalah membina atlet lain agar mereka semangat mendapatkan reward, jadi tidak hanya memberi saja hingga buat mereka malas, harus kasih motivasi."
"Kemungkinan juga mantan atlet bisa dapat tapi tetap harus ikuti verifikasi karena ini kan bentuknya pinjaman dan tentu ada tanggung jawabnya," ujar Erick.
Program KPR untuk atlet ini akan diluncurkan pada 11 Juni 2018 dengan kemungkinan realisasi pembangunannya di bulan yang sama berbekal verifikasi yang sudah dimulai saat ini.
Adapun jumlah atlet yang akan menerima program ini, berdasarkan hasil diskusi dan verifikasi."Sementara untuk lokasi dan pilihan jenis huniannya, sesuai dengan pilihan atlet itu sendiri," kata Dirut BTN Maryono tentang KPR untuk atlet..