TEMPO.CO, Jakarta - Tak sia-sia Novak Djokovic memanggil kembali Marian Vajda dari rumahnya di Bratislava, Slovakia, untuk melatihnya menghadapi Prancis Terbuka 2018 di Roland Garros, Paris.
Baca: Tyson Dukung Serena Lawan Sharapova di Prancis Terbuka
Mantan petenis putra nomor satu dunia dari Serbia itu pada Minggu, 3 Juni 2018, memastikan diri maju ke babak perempat final setelah mengalahkan pemain Spanyol, Fernando Verdasco, tiga set langsung 6-3, 6-4, 6-2.
Akhir Maret lalu, Djokovic lagi dilanda krisis kepercayaan diri karena sering kalah dan peringkat dunianya terus menurun. Ia kemudian berhasil membujuk Vajda untuk kembali menjadi pelatihnya. Sebulan sebelumnya, Vajda masih menolak tawaran Djokovic itu.
“Terus terang, mereka semua mengatakan punya keinginan melihat Novak bangkit lagi. Mereka bilang sudah lama tidak melihatnya di televisi,” kata Vajda sambil tertawa di ruangan pemain Roland Garoos, Minggu lalu.
Baca: Serena Vs Sharapova di Prancis Terbuka: Adu Kaya dan Sponsor
Djokovic, petenis Serbia berusia 31 tahun yang mendomnasi pada 2016, masih butuh beberapa kemenangan penting lagi untuk meraih kebangkitannya tahun ini.
Ia datan ke Prancis Terbuka dengan diposisikan sebagai unggulan ke-20. Ini posisi terendah yang diterimanya di sebuah seri Grand Slam sejak 2006.
“Secara pelan-pelan, kemampuannya kembali,” kata Vajda. “Tetap masih jauh dari bentuk permainan terbaiknya. Jadi saya tidak berpikir berlebihan tentang dirinya di turnamen ini, seperti memenanginya atau sesuatu yang lain,” pelatih berusia 53 tahun ini melanjutkan.
Baca: Prancis Terbuka: Bertarung 4 Jam, Djokovic Lolos ke Babak Keempat
Mantan petenis putra Slovakia ini menangani Djokovic dari 2006 sampai 2017 sebelum bekerja sama lagi sejak Maret lalu. Hubungan mereka sudah lebih dari sekadar pelatih, yaitu sebagai keluarga.
THE NEW YORK TIMES | ESPN