TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 20 atlet yang mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) panjat tebing di Yogyakarta sejak akhir pekan ini telah mudik ke kampung halaman masing-masing untuk berlibur Lebaran bersama keluarganya.
Baca: Fantastis, Panjat Tebing Indonesia Duduki Peringkat Satu Dunia
Namun, bukan liburan seperti yang dialami orang pada umumnya. Selama liburan, para atlet itu justru mendapatkan pekerjaan rumah dari pelatih guna menjaga staminanya. Tujuannya agar bisa menjalani latihan berat setelah libur Lebaran berakhir.
Baca: Cabang Panjat Tebing Siapkan Seleksi Akhir Atlet Asian Games 2018
Pasalnya, latihan yang digelar setelah Lebaran atau sekitar pekan ketiga Juni 2018, telah masuk tahap persiapan khusus yang kemudian berlanjut ke fase kompetisi menghadapi Asian Games 2018.
"Terhitung 9-14 Juni 2018, menu wajib latihan semua atlet saat di rumah adalah pull up," ujar pelatih panjat tebing nomor kecepatan, Hendra Basir, dalam keterangannya kepada Tempo, Sabtu, 9 Juni 2018.
Latihan pull up adalah salah satu latihan otot punggung yang dilakukan dengan bergantungan pada sebuah palang atau batang besi dan menarik tubuh sampai bahu.
Baca: Panjat Tebing Indonesia Level Dunia, Bagaimana di Asian Games?
Hendra menuturkan pull up itu pun ditargetkan mencapai jumlah tertentu dan berbeda antara jatah untuk atlet putra dan putri.
"Pembagiannya, pull up sebanyak 600 repetisi buat putra dan 500 repetisi buat putri," ujar Hendra.
Hendra menuturkan pekerjaan rumah pull up selama libur Lebaran itu berlaku buat semua baik atlet nomor kecepatan dan kombinasi.
Diharapkan dengan latihan tersebut saat para atlet kembali ke pelatnas staminanya masih bugar dan siap memasuki latihan khusus yang makin berat materinya dibanding saat ini.
"Latihan di luar menu wajib itu, silakan kalau atlet mau latihan sendiri, kalau mau dan bisa," ujar Hendra.
Pelatih kepala tim nasional panjat tebing Indonesia, Caly Setiawan, menjelaskan, dalam latihan yang dijalani para atletnya ada sejumlah tahapan, yaitu mulai tahap persiapan umum, persiapan khusus, hingga fase kompetisi.
"Ramadan ini kan masuk persiapan umum, di mana volume latihan tinggi (setiap hari), namun intensitas (materi) latihan ringan dengan waktu agak lama,” ujar Caly.
Seusai Ramadan, timnas panjat tebing baru memasuki tahap persiapan khusus. Volume latihan lebih pendek tapi dengan intensitas materi lebih berat dan waktu singkat.
Baca: Panjat Tebing Indonesia Berprestasi, 4 Negara Ingin Ikut Latihan
“Kami berusaha menjaga sekali agar jangan sampai atlet itu cedera, karena untuk persiapan Asian Games efektif tinggal sekitar dua bulan lagi,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO