TEMPO.CO, Jakarta - Lionel Messi akan genap berusia 31 tahun pada Minggu 24 Juni, dua hari seusai Argentina menghadapi Kroasia dalam Piala Dunia 2018 grup C pada Jumat 22 Juni. Usia itu seakan menjadi pengingat bahwa tahun ini adalah kesempatan terakhir Messi menjadi pahlawan negaranya di sepak bola.
Bagi pemain yang dijuluki Si Kutu tersebut Piala Dunia kali ini adalah peluang terakhirnya untuk menjelma menjadi Sang Dewa. Seperti halnya legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.
Kehebatan Messi sering disandingkan dengan Maradona. Namun satu hal yang membedakan mereka adalah, Messi sama sekali belum pernah merasakan kenikmatan menjuarai Piala Dunia.
Baca: Piala Dunia 2018: Dybala Berharap Bisa Bermain di Samping Messi
Messi dan Maradona sudah sama-sama tampil di empat kali Piala Dunia. Maradona di Piala Dunia 1982, 1986, 1990, dan 1994 sedangkan Messi 2006, 2010, 2014, dan 2018. Berbeda dengan Maradona yang dengan gagah menjadi kapten dan mengangkat Piala Dunia pada tahun 1986, Messi sama sekali belum pernah.
Malah dalam laga pertama Piala Dunia 2018 grup D, Argentina ditahan tim debutan yang dipenuhi pesepak bola semi profesional, Islandia, dengan skor 1-1. Ditambah lagi dia gagal mengeksekusi penalti.
Argentina kini berada di peringkat 3. Jika gagal mengalahkan Kroasia, Tim Tango berpotensi tidak akan lolos dari penyisihan grup.
Baca: Lionel Messi Gagal Eksekusi Penalti, Apa Kata Suporter Argentina?
"Kondisi Messi sangat berbeda dengan zaman Maradona. Messi tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari rekan-rekan setimmnya, seperti halnya yang diperoleyh Maradona dahulu," ujar mantan penyerang timnas Argentina, Claudio Caniggia.
Apakah komentar Caniggia itu berarti Lionel Messi kembali akan gagal mengangkat Piala Dunia dalam keikutsertaannya yang keempat ini? Pastinya tahun ini adalah peluang terakhir Messi untuk berubah dari Si Kutu menjadi Sang Dewa.
BBC | THE EXPRESS