TEMPO.CO, Jakarta - Beat Studer, Werner Zimmermann, dan Josef Wyer melakukan perjalanan panjang demi bisa menonton langsung Piala Dunia 2018. Tiga kakek asal Swiss ini nekat pergi dengan traktor selama 12 hari.
Beat Studer, Werner Zimmermann, dan Josef Wyer memulai perjalanan ke Piala Dunia 2018 dari kota Lucerne, Swiss. Mereka mengendarai traktor merah milik Beat Studer dan menyetir secara bergantian setiap enam jam.
Perjalanan menuju Piala Dunia 2018 dilalui kakek-kakek Swiss dengan sukacita. Apalagi mereka merasa ini adalah kesempatan langka.
"Biasanya seorang laki-laki hanya sekali bisa melakukan hal seperti ini dalam hidupnya. Jadi kami sungguh bersenang-senang bersama," kata Josef Wyer kepada situs The Sun pada Kamis, 21 Juni.
Traktor milik Beat Struder juga tidak mengalami masalah. Isu yang dihadapi trio kakek-kakek Swiss ini justru berhubungan dengan pengemudi.
"Traktornya sempat dihentikan polisi di Polandia sebelum masuk daerah Rusia. Polisi mengecek Beat Struder karena diduga menyetir dalam keadaan mabuk," demikian penuturan The Sun.
Masalah tersebut bisa diatasi sehingga ketiganya lanjut melakukan perjalanan ke Rusia. Mereka akhirnya berhenti di Stadion Kaliningrad, Rusia pada Kamis (21 Juni) alias sehari sebelum pertandingan antara timnas Swiss melawan Serbia.
Perjalanan yang dilalui Beat Struder, Werner Zimmermann, dan Josef Wyer tidak hanya kesenangan semata. Tetapi, kakek-kakek Swiss ini juga kompak mendedikasikan aksi mereka untuk amal.
"Mereka sepakat melakukan perjalanan untuk beramal kepada anak-anak Swiss. Mereka sudah mengumpulkan sumbangan sekitar 15.216 pound sterling (sekitar Rp 285 juta)," tulis The Sun.
