TEMPO.CO, Jakarta - Monotosh Halder, seorang pemuda berusia 20 tahun di India, tewas gantung diri di rumahnya usai menonton laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 antara Argentina dan Prancis. Dalam laga itu, Argentina tersingkir setelah dikalahkan Prancis dengan skor 4-3 .
Mongol Halder, ayah Monotosh, mengatakan anaknya memang penggemar berat tim nasional Argentina. Sejak ajang Piala Dunia 2018 dimulai, sang anak tak pernah melewatkan pertandingan kala skuad La Albiceleste berlaga.
"Dia terlihat putus asa saat Argentina kalah dari Prancis. Namun kami tak pernah berpikiran dia akan melakukan hal seperti ini," ujar Mongol seperti dilansir Goal, Senin, 2 Juli 2018.
Usai menonton laga Argentina kontra Prancis pada Sabtu malam, waktu setempat, kata Mongol, Monotosh langsung pergi ke kamar tidurnya tanpa makan malam.
Pada Ahad pagi, Mongol mencoba membangunkan Montotosh, tapi kamar tidur anaknya tersebut terkunci. Setelah tak ada respons apa pun dari dalam kamar, sang ayah pun akhirnya memanggil polisi. Saat polisi datang, mereka pun mendobrak pintu kamar dan menemukan Monotosh telah tewas gantung diri.
"Kami akan melakukan investigasi terhadap kasus ini. Kelihatannya dia bunuh diri karena Argentina kalah dalam ajang Piala Dunia," ujar pihak kepolisian di Kota Malda, Bengal Barat, India.
Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi kala Argentina kalah telak 0-3 dari Kroasia dalam fase penyisihan grup, dua pekan lalu. Setelah laga itu, seorang pria berusia 30 tahun ditemukan tewas dan hanyut di sungai di wilayah Kerala, India. Ia sebelumnya telah menulis surat yang menyatakan ia akan bunuh diri karena malu Argentina kalah telak dari Kroasia.
Warga di wilayah Kerala dan Bengal Barat memang terkenal memiliki ketertarikan pada dunia sepak bola. Dalam ajang Piala Dunia kali ini, tim dari Amerika Selatan, seperti Argentina dan Brasil, memang menjadi favorit bagi para masyarakat yang berada di sebelah timur India tersebut.
AP | GOAL