TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, 18 tahun, menorehkan sejarah dalam kejuaraan dunia atletik U-20 yang berlangsung di Finlandia. Dalam lomba Rabu malam, 11 Juli 2018, ia menjadi yang terbaik di nomor lari 100 meter putra, sekaligus mempersembahkan gelar pertama Indonesia di ajang bergengsi ini.
Rasa bangga ikut disampaikan pelatih sprint Pelatnas Atletik, Eni Nuraini, meski awalnya tak menyangka. “Saya enggak (menyangka). Paling enggak sampai pertama, tapi mungkin ketiga. Alhamdulillah bangga (dengan hasilnya),” kata Eni saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 Juli.
Baca: Presiden Jokowi Bangga Lalu Muhammad Zohri Jadi Juara Dunia U-20
Zohri mulai mengikuti kompetisi nasional saat Asian School Game bulan Juli tahun 2017 lalu. Ia turun di dua nomor yakni lari 100 meter putra dan estafet. Namun sayang ia tidak meraih satu pun medali lantaran didiskualifikasi karena start lebih awal sebelum aba-aba di nomor 100 meter putra.
Selanjutnya, Zohri mengikuti kejuaraan Pusat Pembinaan dan Pelatihan Olahraga Pelajar (PPLP) mewakili daerahnya, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Desember 2017. Saat itulah ia meraih medali pertamanya sebagai juara di nomor 100 meter putra dengan catatan waktu 10.30.
Pada Test Event Asian Games Februari lalu, Zohri juga turun di nomor 100 meter putra dan meraih medali emas. Ia keluar sebagai juara dengan catatan 10.25, mengalahkan rekor junior sebelumnya yang dipegang oleh Franklin Burumi dari Papua dengan waktu 10.37.
Baca: Zohri Juara Dunia Lari U20, Puan: Picu Semangat Atlet Asian Games
EDO JUVANO