TEMPO.CO, Mataram - Lalu Muhammad Zohri mengharumkan nama Indonesia di ajang kejuaraan dunia atletik U-20 di Finlandia. Dia secara mengejutkan merajai kelas bergengsi lari jarak pendek 100 meter.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnanidiaty Nurdin mengatakan bahwa banyak pihak yang kaget dengan prestasi yang ditorehkan pemuda berusia 18 tahun itu. Dia pun mengaku melihat langsung melalui siaran televisi bagaimana Badok, panggilan sehari-hari Lalu Muhamad Zohri, merebut medali emas pada lomba yang berlangsung pada pukul 00.05 WIT tersebut.
''Banyak yang kaget mendengar prestasinya ini,'' kata Husnanidiaty Nurdin kepada Tempo, Kamis, 12 Juli 2018.
Lalu Muhammad Zohri merupakan siswa kelas 2 SMA Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) Nusa Tenggara Barat. Bakatnya di dunia atletik sudah tercium oleh gurunya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pemenang, Rosida.
Rosida lah yang kerap mengajak dan membujuk Badok untuk berlatih atletik. Awalnya ajakan itu tak digubris oleh pemuda yang 1 Juli lalu baru genap berusia 18 tahun tersebut. Dia lebih tertarik bermain sepak bola sebagaimana layaknya bocah seusianya.
Ajakan Rosida baru berbuah hasil setelah Badok memasuki kelas 3 SMP. Rosida bahkan mendaftarkannya pada kejuaraan daerah atletik. Di sana lah kemudian bakat Lalu Muhammad Zohri tercium oleh pihak PPLP NTB yang menawarinya masuk ke sekolah khusus untuk atlet tersebut.
Nurdin menyatakan, bakatnya itu pula yang membuat dia bersinar pada kejuaraan nasional antar PPLP akhir 2017 lalu. Lalu meraih juara pertama dengan catatan waktu 10,25 detik di nomor 100 meter. Dia juga berhasil memecahkan rekor nasional junior di yang dipegang Sudirman Hadi dengan waktu 10,45 detik. Tak hanya di nomor tersebut, Lalu juga merebut enam medali emas lainnya pada kejuaraan itu.
Keberhasilan Lalu itu lantas membuat dia masuk ke dalam pelatnas atletik untuk Asian Games sejak Januari lalu. Bungsu dari empat bersaudara tersebut sempat mengikuti kejuaraan Atletik Junior tingkat Asia dan memenangkan nomor 100 meter dengan waktu 10,27 detik dalam final di Stadion Gifu Nagaragawa, Jepang pada 8 Juni 2018.
Selepas itu, menurut Nurdin, dia lantas bertolak ke Amerika sebelum akhirnya terjun di kejuaraan dunia atletik junior di Finlandia.
"'Di sana (Amerika) dia menunjukan perbaikan. Catatan waktunya semakin membaik,'' ujarnya.
Setelah menjadi juara dunia di level junior, Lalu Muhammad Zohri akan mewakili Indonesia untuk berlaga di ajang Asian Games 2018 Agustus mendatang. Meskipun catatan waktunya masih kalah dari sejumlah sprinter top Asia saat ini, namun dia bisa menjadi harapan kejayaan Indonesia di masa mendatang.