TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga menyiapkan bonus berupa bea siswa pendidikan kepada Lalu Muhammad Zohri, 18 tahun, yang menjadi juara lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.
"Ini adalah hal yang luar biasa pada cabang olahraga atletik. Makanya kami akan memberikan apresiasi jaminan pendidikan hingga yang paling tinggi," kata Menpora Imam Nahrawi di sela Tour de Pelatnas di Cipayung, Jakarta, Kamis, 12 Juli 2018.
Baca juga: Juara Dunia U-20, Begini Kondisi Rumah Lalu Muhammad Zohri
Imam Nahrowi mengaku merinding dengan prestasi Lalu Muhammad Zohri. "Karena kami tahu Zohri berasal dari keluarga tidak mampu yang perlu kehadiran pemerintah," ujar Imam.
Pelari asal NTB tersebut secara tak terduga mengalahkan beberapa atlet mulai dari Amerika Serikat, Inggris, hingga Afrika Selatan
Kemenangan Zohri mencatat sejarah baru dunia atletik di Indonesia. Sebelumnya, belum ada atlet yang berhasil keluar menjadi juara di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF U-20 sejak kompetisi ini diselenggarakan 32 tahun lalu.
Zohri mengaku tahu bahwa ia merupakan pelari pertama asal Indonesia yang sukses menjuarai kompetisi tersebut. Saat diwawancarai laman Youtube resmi IAAF (Federasi atletik dunia), Zohri mengungkapkan rasa bangganya.
Lebih lanjut, Imam mengatakan akan secara langsung menjemput Zohri di bandara saat ia pulang nanti. "Ini adalah hal yang paling bersejarah. Dia menjadi pelari tercepat dunia yang dimiliki Indonesia," kata Imam.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di Kemenpora itu juga berjanji akan merenovasi rumah Lalu Muhammad Zohri yang berada di Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Khusus untuk renovasi, Menpora mengaku akan menggunakan dana pribadi.
Menpora menilai apa yang diraih oleh atlet PPLP NTB merupakan sebuah kejutan karena selama ini prestasi cabang atletik Indonesia belum sepenuhnya maksimal.
Baca: Muhammad Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Pelatihnya Tak Menyangka
"Semoga prestasi yang diraih di kejuaraan dunia ini bisa memotivasi untuk tampil maksimal pada Asian Games nanti," kata Menpora.
Pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Indonesia sebagai tuan rumah memang getol bersiap diri untuk menjadi yang terbaik. Untuk cabang atletik mengandalkan beberapa nomor yang salah satunya lompat jauh.
Dengan prestasi yang diraih oleh Lalu Muhammad Zohri, nomor 100 meter menjadi nomor yang bisa menjadi perhatian. Memang hasil di kejuaraan dunia U-20 belum sepenuhnya menjadi acuan.
Seperti yang disampaikan oleh mantan sprinter nasional Suryo Agung. Pemilik rekor lari 100 meter 10,17 detik itu menilai Asian Games adalah kejuaraan terbuka. Dengan demikian atlet semua umur bisa terlibat secara langsung.
"Tapi dengan hasil itu kita akan diperhitungkan di Asian Games. Tapi saya berharap Lalu Zohri jangan diberi beban yang tinggi karena masih muda. Saya optimis dia tetap mampu bicara banyak di Asian Games nanti," kata Suryo Agung