TEMPO.CO, Jakarta - Kepulangan pelari Indonesia asal Lombok Utara, Lalu Muhammad Zohri dari Finlandia akan dijemput dua orang saudara kandungnya Baiq Fazilah, 29 tahun dan Lalu Ma’rib, 28 tahun. Mereka akan menunggu Zohri di Bandar Udara Soekarno Hatta, Selasa 17 Juli 2018.
Rencana tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnanidiaty Nurdin sewaktu hadir pada Festival Rimpu warga Bima dan Dompu di Monas Jakarta, Ahad 15 Juli 2018 pagi."Mereka didampingi seorang pamannya akan diajak menyambut kepulangan Zohri,’’ katanya.
Baca: Asian Games: Zohri Terlalu Dipuji, Bob Hasan Khawatirkan Ini
Kedua orang saudara kandung Zohri tersebut, Baiq Fazilah yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja Gili Palm Resort di Gili Trawangan. Lalu Ma’rib juga bekerja sebagai tukang kebun di Bungalow Free Dive Gili dan Yoga Center Gili Trawangan. Mereka akan berada di Jakarta selama tiga hari hingga Kamis 19 Juli 2018.
Mengenai kepulangan Zohri ke Lombok, Husanidiaty Nurdin menunggu keputusan PB PASI dan pelatih di Pelatnas yang selama lima bulan terakhir ini menangani Zohri di Stadion Madya Jakarta. "Zohri semestinya konsentrasi berlatih menjelang Asian Games yang 30 hari lagi berlangsung,’’ ujarnya yang berpendapat sebaiknya tidak pulang terlebih dahulu karena masih memiliki program latihan menjelang Asian Games.
Husnanidiaty Nurdin mengatakan Zohri harus konsentrasi menjelang Asian Games agar tidak gagal seperti dialami oleh atlit lain asal NTB. ‘’Zohri tidak boleh capek,’’ ucapnya. Saat ini, rumah berdinding anyaman bambu di Pamenang Barat sedang direhab oleh anggota TNI AD bersama kelompok penyandang donasi lainnya.
Baca: Ini Deretan Bonus dan Bantuan yang Didapat Lalu Muhammad Zohri
Selama ini, sejak menjabat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB, Husnanidiaty yang sewaktu mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mataram juga seorang atlit silat, ia memiliki semangat menjadikan seluruh atlit peserta Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) NTB mendunia. ‘’Ya dari PPLP menuju dunia,’’ ucapnya. Ia menekankan agar para siswanya lebih atas menggantungkan cita-citanya.
Ia yang selama Lalu Muhammad Zohri berada di pemusatan latihan nasional serta mengikuti lomba di Finlandia, melakukan komunikasi menggunakan telpon WhatsApp juga melibatkan psikolog dan pemuka agama untuk melakukan pendampingan terhadap 52 orang siswa PPLP NTB agar dapat mengatasi jika ada masalah yang dihadapi.
SUPRIYANTHO KHAFID