TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri baru saja menjadi Juara Dunia Junior di nomor bergengsi 100 meter putra. Prestasi luar biasa Zohri diharapkan menjadi pemantik semangat masyarakat untuk terlibat di dunia atletik.
Mantan pelari Indonesia Suryo Agung Wibowo mengatakan saat ini olahraga Atletik bukan olahraga pilihan utama di Indonesia. Padahal atletik merupakan induk dari seluruh cabang olahraga.
Baca: Lalu Muhammad Zohri Dapat Bonus Emas 1 Kilogram dari Pegadaian
"Dengan prestasi ini, atletik sekarang juga bisa dipandang lagi, karena selama ini atletik bisa dibilang kalah dari cabang olahraga lain," ujar Suryo saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa malam, 17 Juli 2018.
Prestasi Zohri pun tak bisa dibilang biasa saja. Ia mencatatkan kecepatan 10,18 detik, atau hanya terpaut 0,01 detik dari rekor nasional yang dipegang Suryo Agung sejak 2009 silam. Apalagi capaian ini diraih di saat umurnya baru menginjak 18 tahun. Suryo Agung menciptakan rekornas saat berusia 26 tahun.
Baca: Begini Cerita Lalu Muhammad Zohri Setelah Bertemu Presiden Jokowi
Pelatih atletik Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Nusa Tenggara Barat, Komang Budigama, juga berharap prestasi Zohri bisa mengangkat nama atletik. Komang merupakan pelatih pertama Zohri yang mengajarkan pemuda berusia 18 itu teknik dasar.
Ia mengatakan di NTB, potensi atlet seperti Zohri sebenarnya banyak. Namun mereka enggan memilih atletik karena kurang populer.
"Banyak saya cari dan menemukan yang potensi bagus, postur bagus, tapi dia tak berminat. Banyaknya yang bagus postrunya seperti pemain basket atau sepak bola. Tapi mereka gak mau (pindah ke atletik), gak bisa. Kalau motivasinya datang dari dia sendiri, ini yang kemungkinannya bisa jadi juara," kata Komang.
Baca: Mengenal Rosida, Guru Penemu Bakat Lari Muhammad Zohri
Pasca prestasi Zohri, Komang berharap masyarakat akan lebih melirik atletik. Apalagi Zohri mendapat banyak apresiasi setelah mereaih emas. Ia mendapat Rp 250 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Rumahnya di Lombok, NTB pun direnovasi. Belakangan ia juga diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Zohri menjadi atelt Indonesia pertama yang berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Atletik U-20. Prestasi ini membuat Zohri diberi bonus Rp 250 juta dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hari ini, pemuda asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu pun diundang ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
EGI ADYATAMA