TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menguasai lari nomor 100 meter ASEAN School Games (ASG) 2018 yang berlangsung di Stadion Mini Atletik Bukit Jalil, Malaysia, Sabtu. Atlet putra dan putri yang diturunkan mampu meraih medali emas.
Di sektor putra, Adi Ramli Sidiq mampu menjadi yang terbaik dengan catatan waktu 10,85 detik. Catatan waktunya itulebih lambat karena di semifinal mampu membukukan waktu 10,82 detik.
Pada nomor bergengsi ini, Indonesia juga menempatkan wakilnya di posisi tiga atau peraih perunggu atas nama Muhammad Fahrurrozi dengan waktu 10,97. Sedang perak direbut oleh atlet tuan rumah Malaysia, Muhammad Aiwdel bin Sa'adon dengan catatan waktu 10,88 detik.
Catatan waktu sprinter Indonesia masih tertinggal jauh dengan rekor ASG yang dipegang atlet asal Malaysia, Badrol Hisham Abdul Manap dengan waktu 10,29 detik yang dicetak saat ASG 2015.
"Saya kurang puas dengan hasil di sini. Selain tidak mampu menembus waktu terbaik, kondisi saya kurang maksimal karena cedera sebelum ke sini. Waktu terbaik saya 10,71 detik," kata Adi Ramli usai perlombaan.
Untuk sektor putri, tim Indonesia justru tampil lebih perkasa dari dua wakilnya mampu meraih emas dan perak pada kejuaraan khusus untuk pelajar ini. Emas direbut Jeany Nuraini Amelia Agreta dengan waktu 12,05 detik dan perak oleh Erna Nuryati dengan 12,23 detik. Perunggu oleh Malaysia, Azreen Nabila dengan 12,29 detik.
Apa yang diraih atlet putri Indonesia itu juga sama di sektor putra karena belum mampu menggeser rekor sebelumnya yang dipegang atlet asal Vietnam, Le Tu Chinh dengan waktu 11,79 detik yang dicetak pada ASG 2015.
Apa yang diraih oleh dua sprinter Indonesia sangat diapresiasi oleh komandan kontingen Indonesia untuk ASG 2018, Bambang Siswanto. Hal tersebut dikarenakan nomor tersebut adalah yang paling bergengsi.
"Ini sesuai target yang dicanangkan tim. Kami sangat mengapresiasi kerja keras atlet dan jajaran pelatih. Hasil di atletik kami harapkan mampu memacu semangat atlet di cabang yang lain," kata Bambang Siswanyo di sela menyaksikan perlombaan lari ASG 2018.
Emas dari nomor lari 100 meter ini menambah koleksi kontingen Indonesia setelah sebelumnya atlet lompat jauh Ahmad Ambali Sukur menjadi yang terbaik pada kejuaraan khusus pelajar ini.
