TEMPO.CO, Solo - Pendaki difabel Sabar Gorky terus menggenjot latihan fisik sebagai persiapan pendakian Gunung Elbrus Rusia yang akan dilakukan pertengahan Agustus ini. Latihan tersebut dilakukan dengan didampingi tim kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Solo.
Baca: Hari Kemerdekaan RI, Sabar Gorky Kembali Mendaki Gunung Elbrus
Pada Kamis 2 Agustus 2018, misalnya, dia melakukan latihan berjalan sembari menarik beban sejauh 1,5 kilometer. Beban seberat 20 kilogram itu ditarik dengan menggunakan tali. "Latihan semacam ini sudah beberapa kali saya lakukan," kata Sabar di sela-sela latihan.
Menurutnya, kondisi tubuhnya yang mengandalkan satu kaki tidak memungkinkan baginya untuk terus-menerus membawa beban di pundak. "Ada kalanya harus ditarik menggunakan tali," katanya. Kondisi itu membuat dia harus melakukan simulasi sebelum melakukan ekspedisi.
Selanjutnya, dia berencana melakukan latihan yang sama di sekitar Pantai Parangtritis. "Latihan akan dilakukan di gumuk pasir," katanya. Menurutnya, teknik berjalan di salju memiliki kemiripan dengan teknik berjalan di bukit pasir.
Ekspedisi tersebut akan dilakukan oleh tim Garuda Muda yang terdiri dari sembilan orang, termasuk Sabar. "Ada empat orang yang masih pelajar SMA 68 Jakarta," kata Sabar. Selain itu, ekspedisi itu juga akan diikuti oleh Dokter Agung Hadyono asal Madiun yang sudah berusia lebih dari 60 tahun.
Sabar sebenarnya juga sudah pernah mendaki Gunung Elbrus pada 2011 silam. Saat itu dia mendaki melalui jalur utara. "Untuk pendakian ini kami akan mencoba melalui jalur selatan," katanya.
Baca: Pendaki Difabel, Sabar Gorky, Sudah Taklukkan 3 Puncak Tertinggi
Pendakian gunung setinggi 5.642 meter di atas permukaan air laut itu menjadi ajang pemanasan bagi Sabar untuk ekspedisi selanjutnya. Rencananya, akhir tahun ini dia akan melakukan pendakian di Gunung Vinson Massif di Kutub Utara.
AHMAD RAFIQ