TEMPO.CO, Jakarta - Bintang basket NBA LeBron James, Senin, mendapat pujian dari masyarakat di sebuah sekolah di distrik Ohio karena membantu pembangunan sekolah untuk anak-anak tidak beruntung di kampung halamannya Akron, Ohio.
LeBron sebelumnya mendapat pelecehan dari Presiden AS Donald Trump yang melalui akun Twitter-nya mempertanyakan kecerdasan pemain yang sekarang membela LA Lakers itu.
Trump menyerang James setelah pemain yang sudah meraih tiga cincin juara NBA itu diwawancara oeh Don Lemon dari stasiun televisi CNN sehubungan dengan pembukaan sekolah umum di Akron yang pembangunannya didukung oleh yayasan milik James.
Baca: Pebasket NBA Derrick Rose Berikan Beasiswa Rp 2,9 Miliar
Dalam wawancara itu, James menegaskan bahwa olahraga berhasil menyatukan rakyat AS, tapi Trump justru menggunakan olahraga untuk memecah belah, tanggapan yang kemudian mendapat reaksi dari Trump melalui akun Twitter-nya.
"I Promise", nama sekolah umum yang didirikan di Akron, dibuka secara resmi minggu lalu dan akan menawarkan kelas bagi murid-murid dari kelompok "berisiko".
James juga menjanjikan sepeda dan helm gratis untuk para siswa, dan bahkan siap membayarkan biaya kuliah bagi lulusan kekolah "I Promise".
"Apa yang telah dilakukan LeBron James dalam satu dekade terakhir bagi anak-anak agar mereka bisa berkembang di masa depan pasti dilakukan oleh orang cerdas," kata Mark Williams, juru bicara Sekolah Umum Akron.
Pernyataan tersebut merupakan tanggapan atas ciutan Trump yang berbunyi: "LeBron James baru saja diwawancarai oleh orang paling bodoh di acara televisi, Don Lemon. Ia membuat LeBron seolah-olah orang cerdas, padahal hal itu tidak mudah untuk dilakukan. Saya suka Mike (Michael Jordan)." Pernyataan "I Suka Mike" tersebut mengacu pada debat di dunia olahraga untuk memiliki siapa yang terbaik di antara dua pemain bintang basket Michael Jordan atau LeBron James.
Baca: Melania Trump Mendukung Bintang NBA LeBron James Setelah Dilecehkan Suaminya
Jordan, yang sebenarnya jarang untuk berkomentar soal isu politik, serta para atlet AS lainnya, langsung bereaksi untuk membela James atas pernyataan Trump tersebut dan memuji James yang telah berbuat sesuatu untuk komunitasnya.
LeBron James, yang selama ini dikenal sering mengkritik Trump dan pendukung setia Hillary Clinton waktu pemilihan presiden pada 2016 lalu, bulan lalu memutuskan untuk meninggalkan Cleveland Cavaliers untuk bergabung dengan LA Lakers.
Sebagai jawaban dari pertanyaan Lemon saat wawancara itu apakah yang akan dikatakan James kepada Trump jika Presiden AS itu ada pada acara itu, sang bintang NBA berujar: "Saya tidak akan pernah duduk di depannya, saya akan duduk di depan Barack Obama."