TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia tak menyisakan wakil di nomor ganda putra cabang tenis Asian Games 2018. Harapan Indonesia yang tersisa yang juga pasangan bersaudara, David Agung Susanto/Anthony Susanto, kandas di babak 32 besar.
Dalam pertandingan di Lapangan Tenis Jakabaring, Senin, David/Anthony gagal membuat kejutan kala bersua dengan duet unggulan satu asal India Rohan Bopanna/Divij Sharan 3-6, 3-6 dalam pertarungan selama 54 menit.
Dalam pertandingan tersebut, terlihat duet Indonesia ini tidak bisa mengimbangi duet India di mana mereka hanya bisa mencetak 46 poin dengan konversi breaking point nol persen (tanpa bisa mengejar angka dari tiga percobaan) berbanding 55 poin dengan 75 persen konversi breaking point (tiga kali berhasil dari empat kali percobaan) milik duet India.
Raihan mereka menutup asa ganda putra Indonesia dalam pesta olahraga negara-negara Asia ini setelah sebelumnya pasangan unggulan delapan Christopher Rungkat/Justin Barki yang diandalkan Indonesia, tumbang oleh duet Jepang Yuya Ito/Yosuke Watanuki 4-6, 6-3, [7-10] dalam pertarungan selama 76 menit.
Dalam statistik permainan, Christopher/Justin mampu mencetak 53 angka dengan 27 persen konversi breaking point (lima kali berhasil dari 18 kali percobaan) berbanding 66 poin dengan 36 persen konversi breaking point (empat kali berhasil dari 11 kali percobaan).
"Ini memang bukan hari kami. Meski kami merupakan unggulan, tapi di tenis itu bukanlah segalanya," kata Christopher tanpa menjelaskan lebih jauh.
Dengan hasil dua ganda putra Indonesia ini, Indonesia hanya memperoleh dua kemenangan di hari kedua pertandingan cabang tenis Asian Games 2018 ini melalui tunggal putri dan ganda putri.
Pada cabang tenis nomor tunggal putri, Aldila Sutjiadi mampu menggulung unggulan 10 asal Thailand Peangtarn Plipuech 3-6, 6-4, 6-4. Sedangkan di ganda putri, pasangan Deria Nur Haliza/Joleta Budiman mampu menyudahi perlawanan duet Pakistan Sara Mansoor/Ushna Suhail 6-3, 7-6(4).