TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan harmonis Indonesia dan Malaysia kerap terusik oleh ulah suporter sepak bola kedua tim. Kasus terbaru terjadi dalam turnamen Piala AFF U-16 yang berlangsung di Sidoarjo dan Gresik, awal Agustus ini.
Sejumlah suporter Indonesia tak terima karena sebelum turnamen salah satu pemain timnas U-16 Malaysia, Amirulah, memasang bendera Indonesia secara terbalik di akun Instagram-nya. Ketika Malaysia bermain menghadapi Thailand di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, 30 Juli, suporter Indonesia mencaci maki para pemain Malaysia bahkan ada yang memaki "anj**g!"
Baca: 4 Fakta Tentang Syed Saddiq, Menteri Termuda Pilihan Mahathir
Malaysia tak terima dengan kejadian itu dan menyampaikan protes pada PSSI, juga menyampaikan pengaduan ke Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF). Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq termasuk yang ikut bersuara keras.
Pada Ahad lalu, 19 Agustus 2019, Syed Saddiq hadir di Jakarta berkaitan dengan Asian Gams 2018. Wartawan Tempo, Suci Sekarwati, mewawancarainya tentang berbagai hal, termasuk soal insiden suporter di Piala AFF U-16. Berikut petikannya:
Bagaimana Anda melihat kasus suporter di Piala AFF U-16 lalu?
Soccer (sepak bola) adalah agen penyatuan, bukan agen memecah belah kita. Apabila kita berhadapan dengan very heated match (laga panas) seperti Singapura dan Indonesia, memang akan sangat memanas. Tapi jangan sampai ke satu tahap kita mencaci satu dengan yang lain. Akan ada segelintir pihak yg akan mencaci kita, tapi kita sebenarnya serumpun dan sekeluarga.
Baca: Jadi Menteri Termuda, Ini yang Berubah dari Syed Saddiq
Keunikan olahraga adalah ketika sudah di lapangan, semua all out, tapi setelah itu, kita beli minum dan makan bersama. Itu yang ingin kita tekankan. Jadi pihak yang tidak bertanggung jawab itu beri tindakan dan soccer bisa menjadi ajang persatuan.
Walaupun masalah itu terjadi, saya tetap bekerja sama dengan baik dengan Pak Menpora (Imam Nahrawi) dan Pak Jokowi, Jadi kalau ada kekhilafan dan problem, misal lepas bendera, kita hubungi pemain, minta maaf, dan saya hubungi menpora juga, dan mereka paham bahwa kita nggak ada emosi, jadi coba selesaikan sebaik mungkin.
Hubungan suporter Malaysia dan Indonesia sering kali tak harmonis. Pandangan Anda?
Saya rasa solusi terbaik itu adalah memastikan para pemain saling kenal dan mengenali, pimpinan tertinggi pun saling kenal jadi kalau ada masalah bisa selesaikan bersama. Lalu tekankan budaya kalau kita ingin berhentak, di antara pasukan, di padang (lapangan) saja, tapi di luar lapangan itu di kita tetap bersaudara. Kalah menang itu adat permainan, tapi yang tidak kalah itu tali silaturahmi kita.
Baca: Mencintai Maraton, Syed Saddiq Ungkapkan Manfaat Rahasianya
Target Malaysia di Asian Games 2018 ini seperti apa?
Kita tengok (harapkan) 7 emas, yang kita usahakan sebaik mungkin. Ada beberapa yang (diandalkan), contoh silat, sepak takraw, dan ada beberapa lainnya. Tapi fokusnya kita suka emasnya 7.
Malaysia mengirim 400 atlet bukan? Berapa ringgit dana yang disiapkan?
iya, betul (400). Berapa ringgit? Itu akan saya cek lagi.
Syed Saddiq berada di Jakarta bersama sekitar 400 rombongan atlit Malaysia yang akan bertanding di Asian Games untuk berbagai cabang olah raga. Dia mendatangi sejumlah venue untuk memberikan semangat kepada para atlet Malaysia.