Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayustina Delia Priatna Dipuji Meski Gagal Raih Medali Asian Games

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Atlet balap sepeda Indonesia, Ayustina Delia. (instagram/@ayustinadelia)
Atlet balap sepeda Indonesia, Ayustina Delia. (instagram/@ayustinadelia)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet balap sepeda putri Indonesia Ayustina Delia Priatna tak menyangka jika dirinya bisa lolos ke final nomor balapan track 3000m individual pursuit putri Asian Games 2018.

Ayustina, pada Kamis sore, 30 Agustus 2018, lolos ke babak final perebutan tempat ketiga setelah mampu menembus tiga besar klasemen di babak kualifikasi. Kala itu catatan waktunya tiga menit 43,387 detik atau jauh lebih lambat dibandingkan saingannya di heat 5 yaitu pebalap Korea Jumi Lee dengan tiga menit 33,048 detik.

Keluar sebagai terbaik ketiga klasemen kualifikasi, Ayustina kemudian maju ke babak final perebutan tempat ketiga melawan pembalap Taiwan Ting Ying Huang. Sayang, dalam lomba di Velodrome itu, ia gagal mengamankan medali perunggu bagi Indonesia.

Catatan waktu Ayustina di final, 3 menit 49,960 detik, dikalahkan oleh Huang yang melahap balapan sejauh 3.000 meter itu dengan waktu tiga menit 45,449 detik untuk merebut medali perunggu.

Catatan waktu Ayustina jauh lebih lambat dari apa yang dia tembus di babak kualifikasi. Ada yang salah? Kelelahan menjadi salah satu faktor penyebabnya, ungkap pembalap putri berusia 20 tahun itu. "Tidak tahu tadi kakinya berat banget, seperti mau keram... tadi aku finis sampai tidak bisa jalan," kata Ayustina.

Ayustina, yang dasarnya adalah pembalap road race, sebelumnya pada Rabu juga diturunkan di disiplin omnium putri, yang merupakan decathlonnya balap sepeda.

Balapan omnium terdiri atas empat disiplin itu, yaitu scratch race, tempo race, elimination race, dan point race yang harus diselesaikan dengan baik. Artinya pengumpulan poin per poin dari empat disiplin tersebut dikumpulkan untuk menentukan posisi pebalap di klasemen dan juara.

Skala poin yang diberikan di tiga balapan pertama masing-masing 40 untuk peringkat pertama, 38 untuk kedua, 36 untuk ketiga dan seterusnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bermain di banyak menguras tenaga pasti. Karena kemarin kan balapan dari pagi sampai malam," kata pembalap mungil dengan tinggi badan 155cm itu.

Ayustina mengakui belum lama turun di balapan track setelah hijrah dari road race. Ia yang dasarnya adalah pembalap endurance dan climber itu pertama kali turun di balapan track ketika SEA Games di Malaysia di disiplin keirin putri. "Kalau bicara spesialisasi, saya mau fokus di track saja karena sudah menemukan 'pace'-nya," ungkap Ayustina.

Asian Games 2018 menjadi salah satu ujian  kemampuan Ayustina di sejumlah disiplin endurance balapan track. "Inginnya fokus di track endurance sepreti omnium, IP 3000 dan madison," kata dia.

Performa Ayustina di IP 3000m pun mendapat pujian dari sang pelatih, Nur Rochman, karena dia berhasil memecahkan rekornya sendiri. "Kalau dari tiga menit 50 detik ke tiga menit 43 detik itu spektakuler menurut saya," kata Nur Rohman.

Rochman pun mengakui jika salah satu isu yang dihadapi tim balap sepeda Indonesia adalah faktor keterbatasan jumlah atlet. "Jadi satu pembalap bisa turun di dua atau tiga nomor karena belum ada spesialisasi dan kita memang ada keterbatasan atlet juga," kata Nur.

Namun sang pelatih optimistis atlet balap sepeda track Indonesia bisa bermain di level dunia, namun dengan catatan. "Saya yakin kita bisa kuasai di sini dengan catatan kita harus banyak kompetisi, juga jangan putus-putus pembinaannya, harus berjenjang. Karena jujur, secara fisik mereka masih lemah dalam arti belum masuk ke 'benchmarknya' (tolak ukur)," kata Nur.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lalu Muhammad Zohri Hadapi 3 Kualifikasi Olimpiade 2024, Odekta Naibaho Fokus di Nomor Maraton

28 hari lalu

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri memacu kecepatan pada final atletik 100 meter putra Asian Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Sabtu, 30 September 2023. Zohri gagal meraih medali usai mencatatkan waktu 10,16 detik. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Lalu Muhammad Zohri Hadapi 3 Kualifikasi Olimpiade 2024, Odekta Naibaho Fokus di Nomor Maraton

Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bagaimana persiapan terkini kedua atlet?


PB PASI akan Kirim 30 Atlet Indonesia untuk Berlatih di Jamaika

33 hari lalu

Ilustrasi Pelatnas Atletik. Antara
PB PASI akan Kirim 30 Atlet Indonesia untuk Berlatih di Jamaika

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengirimkan 30 atlet ke Jamaika untuk menjalani latihan.


Lalu Muhammad Zohri Jadi Satu-satunya Harapan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024, Bagaimana Kesiapannya?

35 hari lalu

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri  ANTARA/Hafidz Mubarak A
Lalu Muhammad Zohri Jadi Satu-satunya Harapan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024, Bagaimana Kesiapannya?

Lalu Muhammad Zohri menjadi satu-satunya atlet cabang atletik yang diandalkan untuk lolos Olimpiade 2024.


Lalu Muhammad Zohri Jadi Andalan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024

37 hari lalu

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Lalu Muhammad Zohri Jadi Andalan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengandalkan atlet lari Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade 2024.


Sehari 2 Pemecahan Rekor Dunia: Kim Woo-min di Arena Renang, Devynne Charlton di Lintasan Atletik

45 hari lalu

Perenang Korea Selatan Kim Woo-min. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Sehari 2 Pemecahan Rekor Dunia: Kim Woo-min di Arena Renang, Devynne Charlton di Lintasan Atletik

Perenang Korea Selatan Kim Woo-min dan pelari Bahama Devynne Charlton sama-sama berhasil memecahkan rekor dunia pada Minggu, 11 Februari 2024.


Pemegang Rekor Dunia Lari Maraton Kelvin Kiptum Tewas dalam Kecelakaan Mobil

45 hari lalu

Kelvin Kiptum. REUTERS
Pemegang Rekor Dunia Lari Maraton Kelvin Kiptum Tewas dalam Kecelakaan Mobil

Kelvin Kiptum mencetak rekor dunia lari maraton di Chicago Marathon pada Oktober lalu untuk melampaui rekor rekan senegaranya Eliud Kipchoge.


Ada Pembatasan Umur, Atlet Lari Agus Prayogo Tak Bisa Tampil di PON 2024

22 Januari 2024

Agus Prayogo (kiri). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ada Pembatasan Umur, Atlet Lari Agus Prayogo Tak Bisa Tampil di PON 2024

Pelari jarak jauh Agus Prayogo tak bisa tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara karena ada pembatasan umur.


Manfaat dan Kiat Berlatih Jalan Cepat

19 Desember 2023

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com
Manfaat dan Kiat Berlatih Jalan Cepat

Aktivitas jalan cepat meningkatkan kekuatan tubuh


Tim Pelajar Indonesia Tempati Peringkat 3 Kejuaraan Atletik 15th SEA Youth Athletics Championship 2023

10 Desember 2023

Tim atletik pelajar Indonesia berfoto bersama pada hari terakhir 15th SEA Youth Athletics Championship 2023 di Pathum Thani, Thailand, Sabtu, 9 Desember 2023). (ANTARA/Kemenpora RI)
Tim Pelajar Indonesia Tempati Peringkat 3 Kejuaraan Atletik 15th SEA Youth Athletics Championship 2023

Tim atletik pelajar Indonesia berhasil menempati peringkat tiga pada ajang 15th SEA Youth Athletics Championship 2023.


Klasemen Perolehan Medali Asian Para Games 2023 Jumat Malam, 27 Oktober: Indonesia Naik ke Posisi 5

27 Oktober 2023

Atlet Para balap sepeda Indonesia Muhammad Fadli Immanudin saat berlaga di Asian Para Games 2023 Hangzhou. (ANTARA/NPC Indonesia)
Klasemen Perolehan Medali Asian Para Games 2023 Jumat Malam, 27 Oktober: Indonesia Naik ke Posisi 5

Indonesia telah mengantongi 26 medali emas, 21 perak dan 32 perunggu dalam perolehan medali Asian Para Games 2023 hingga Jumat malam, 27 Oktober