Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Asian Games, Jintar Simanjuntak Pensiun dan Jadi Pelatih

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Jintar Simanjuntak (kanan) dan para peraih medali karate kelas -67kg komite di Asian Games 2018. ANTARA/INASGOC/Yudhi Ginanjar
Jintar Simanjuntak (kanan) dan para peraih medali karate kelas -67kg komite di Asian Games 2018. ANTARA/INASGOC/Yudhi Ginanjar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jintar Simanjuntak segera pensiun setelah Asian Games 2018. Atlet 31 tahun itu menutup kariernya dengan manis karena mampu merebut medali perunggu nomor pertandingan Kumite putra -67 kilogram.

"Medali ini adalah hasil yang manis yang bisa saya buat. Medali ini persembahan terakhir saya untuk Indonesia. Saya tutup karir dengan medali perunggu Asian Games 2018. Setelah ini, saya pensiun sebagai atlet," ucap Jintar seusai bertanding di Plenary Hall, JCC Senayan, Jakarta, 26 Agustus.

Selama menjadi karateka, Jintar telah mengikuti berbagai kejuaraan karate di tingkat internasional, diantaranya World Championships 2012, Karate 1 Premier League 2017, Asian Championships 2017, SEA Games (2009, 2011, 2013 dan 2017) dan Asian Games (2010, 2014 dan 2018).

Setelah memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai atlet, Jintar masih memiliki rencana untuk masa depannya, yaitu menjadi pelatih karate. Sebagai langkah awal, dia mengaku ingin memulai karirnya sebagai pelatih karate di tanah kelahirannya di Sumatera Utara. Beruntung, saat ini dia pun telah memperoleh jabatan sebagai pelatih di Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Sumatera Utara.

Namun Jintar masih memiliki harapan di dalam hati untuk menjadi pelatih karate di tingkat nasional pada suatu hari nanti.

Selain menjadi pelatih, Jintar juga meniti karier sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Utara. Kepada Dispora, dia menyampaikan rasa terima kasih karena telah memberikan izin untuk ikut membela tim karate Indonesia dalam pentas Asian Games 2018.

Selama bekerja di Dispora Sumatera Utara, dia mengaku agak kesulitan membagi waktu antara pekerjaannya sebagai PNS dan juga sebagai atlet. Dia mengaku senang sekali ketika diberikan izin mengikuti pelatnas karate untuk persiapan Asian Games.

Karir Jintar belum berhenti sampai PNS saja, pria yang memiliki tinggi badan 167 centimeter itu juga memiliki Dojo atau tempat latihan bela diri karate, lengkap dengan murid-muridnya.

Bahkan, salah satu murid yang bernama Muhammad Fahmi Sanusi berhasil menjadi juara karate dunia tingkat junior pada 2015 lalu. "Meskipun saya sudah memutuskan untuk pensiun sebagai atlet, saya tetap ingin mengabdi untuk negara sebagai seorang pelatih karate," tutur Jintar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbaikan pembinaan karate, satu-satunya alasan yang memotivasi Jintar untuk melanjutkan karir sebagai pelatih karate adalah keinginannya untuk memperbaiki pembinaan terhadap atlet-atlet karate yang ada di Indonesia.

Dia yakin bahwa melalui pembinaan yang baik dan tepat, maka kemampuan atlet juga akan ikut meningkat dan prestasinya semakin membanggakan.

Menurut dia, kemampuan karateka Indonesia saat ini terus membaik dan tidak kalah jauh apabila dibandingkan dengan negara-negara lain. Tim karate Indonesia, sambung dia, hanya kurang banyak pelatihan atau training serta try out di luar negeri, sehingga bisa dibilang pengalamannya masih sangat minim.

Oleh karena itu, dia mengungkapkan jika tim karate Indonesia sering diikutsertakan dalam pelatihan-pelatihan di luar negeri, maka pengalamannya akan terus bertambah.

Lebih lanjut, dia menilai pelatihan di luar negeri juga dapat memperkaya pengetahuan atlet mengenai gerakan dan strategi karate yang digunakan di negara-negara lain. Sehingga saat menjalani pertandingan dan menghadapi lawan yang berbeda-beda, atlet sudah tahu harus menggunakan taktik apa.

Di sisi lain, dia menekankan bahwa pembinaan terhadap para atlet bukan hanya digencarkan saat usia dini atau ketika di tingkat junior saja. Justru pembinaan itu harus lebih ditingkatkan saat atlet berada di tingkat senior.

Berdasarkan pengalamannya, seringkali dia melihat banyak karateka tanah air yang memiliki banyak prestasi gemilang di tingkat junior. Namun ketika menginjak level senior, prestasinya malah menurun.

Artinya, di saat itulah pembinaan atlet harus lebih ditingkatkan. Untuk itu, dia pun bertekad kuat untuk dapat menjadi pelatih yang mampu menghasilkan atlet-atlet karate berprestasi. "Perjalanan saya sampai disini sebagai atlet. Medali perunggu menjadi penutup yang manis. Saya bangga. Saya berharap karateka Indonesia ke depannya akan jauh lebih baik lagi," ungkap Jintar Simanjuntak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

54 hari lalu

Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab, 22-25 Februari 2024. (ANTARA/Dok. Inkanas)
Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

Akio Saiko menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024. Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu.


Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

57 hari lalu

Ilustrasi kejuaraan Pencak Silat. Fotografer : Alfan.
Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying


Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

22 Januari 2024

Iwan Fals. Dok. Tiga Rambu/Musica's Studio.
Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

Iwan Fals kerap melatih karate anak-anak komunitas di sekitarnya. Karate telah digelutinya sejak ia remaja.


Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

12 Januari 2024

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia Raih Juara di 9th World Fudokan Karate Championship Serbia


Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

8 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, 11 tahun peraih dua medali emas dalam kejuaraan karate dunia pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.


Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

7 Desember 2023

Delegasi tim karate Indonesia di ajang MIKO 2023 di Portugal. Dok. Kemendikbud
Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

Tim Karate Indonesia bersaing dengan 791 peserta dari 93 tim yang berasal dari negara-negara kuat pada cabor karate.


Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

5 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, atlet karate yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kabupaten Banyuwangi, dua medali emas pada kejuaraan di Portugal.


Petugas Imigrasi Meninggal Dilempar di Lantai 19, Semasa Hidupnya Jago Karate

30 Oktober 2023

TKP korban TF, 22 tahun, petugas Imigrasi yang jatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden Karang Tengah, Kota Tangerang, 27 Oktober 2023. Korban diduga jatuh setelah dilempar temannya seorang WNA Korea. Foto: TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Petugas Imigrasi Meninggal Dilempar di Lantai 19, Semasa Hidupnya Jago Karate

Paman korban juga tidak tahu hubungan petugas Imigrasi TrFattah dengan WNA Korse) berinisial KH yang diduga melemparnya hingga jatuh.


Rangkuman Hasil Asian Games 2023: Sabtu Berlalu Tanpa Medali, Indonesia Dipastikan Finis di Posisi 13

8 Oktober 2023

Karateka Indonesia Coki Istri Agung Sanistyarani (kanan) menendang atlet Iran Fatemeh Saadati pada babak final perebutan perunggu 55 kg putri Asian Games 2022 di Linping Sports Centre Gymnasium, Hangzhou, China, Sabtu 7 Oktober 2023. Coki gagal meraih medali usai kalah dengan skor 0-3. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Rangkuman Hasil Asian Games 2023: Sabtu Berlalu Tanpa Medali, Indonesia Dipastikan Finis di Posisi 13

Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina, akan ditutup Minggu hari ini, 8 Oktober. Indonesia dipastikan finis di posisi 13 klasemen medali.


Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Sabtu Sore 7 Oktober: Indonesia di Posisi 13 Usai Karate dan Angkat Besi Gagal

7 Oktober 2023

Logo dan Maskot Asian Games Hangzhou 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Sabtu Sore 7 Oktober: Indonesia di Posisi 13 Usai Karate dan Angkat Besi Gagal

Indonesia masih tertahan di peringkat ke-13 klasemen perolehan medali Asian Games 2023 hingga Sabtu sore, 7 Oktober 2023.