TEMPO.CO, Jakarta - Maria Sharapova mengatakan pengalamannya menjadi remaja dengan beberapa ratus dolar dan merasa tidak punya masa depan adalah jauh lebih berat dari kekalahannya pada babak keempat Tenis Amerika Serikat (AS) Terbuka di Flushing Meadows, New York, Selasa 4 September 2018.
Baca: Federer Tumbang, Kejutan Besar di Tenis Amerika Terbuka
Juara tunggal putri Grand Slam lima kali sudah lima kali gagal melewati perempat final dalam lima kali penampilan utamanya sejak kembali bertanding setelah menjalani skorsing karena doping dalam 2017.
Baca: Tenis AS Terbuka: Prestasi dan Keunikan Naomi Osaka
Petenis Rusia berusia 31 tahun ini dikalahkan petenis Spanyol, Carla Suarez Navarro, 6-4, 6-3 pada babak keempat.
“Saya pikir sudah melakukan banyak hal dalam karier saya,” kata mantan petenis nomor satu dunia ini. “ “Saya telah membuat banyak hal untuk diri saya secara pribadi dan profesional.”
Baca: Tenis AS Terbuka 2018: Serena Williams Hadapi Karolina Pliskova
Sharapova mengukir namanya di puncak prestasi tenis dunia ketika memenangi Grand Slam Wimbledon 2004 pada usia 17 tahun. Ia kemudian menjuarai seri Grand Slam berikutnya yaitu di Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Amerika Serikat Terbuka dalam kurun waktu 10 tahun.
Mantan ratu tenis dunia ini lantas terpuruk secara karier dan peringkat setelah terbukti memakai meldonium, obat terlarang dalam kategori Federasi Tenis Internasional (ITF). Akibatnya, ia dilarang bertanding selama 15 bulan sebagai bentuk hukuman atas doping dan baru terbebas April 2017.
Sharapova terbukti memakai obat buat penderita lemah jantung itu ketika mengikuti Australia Terbuka 2017. Tapi, ia selalu membantah melakukan doping dan mengatakan tak sengaja melakukannya dan baru tahu bahwa meldonium sudah masuk dalam daftar obat terlarang di ITF.
Sejak kembali mengikuti Grand Slam tahun lalu di Amerika Serikat Terbuka, ia menapak ke peringkat 22 dunia dan mencapai perempat final Grand Slam Prancis Terbuka di Roland Garros, Paris, Juni lalu.
Ketika ditanya apakah kekalahannya melawan Navarro pada babak keempat Amerika Serikat Terbuka 2018 itu merupakan periode terberat dalam hidupnya, petenis Rusia yang tinggal bersama ayahnya di Amerika Serikat sejak berusia tujuh tahun ini menjawab, “Apa yang terberat adalah ketika anda temaja dan hanya punya beberapa ratus dolar dan kamu merasa tak punya masa depan. Anda tidak tahu kemana anda untuk mengakhirinya. Anda hanya punya sebuah mimpi.”
Sharapova menambah, “Itulah adalah masa jauh lebih berat dibandingkan menjadi manusia berusia 31 tahun dan punya kesempaan untuk melakukan apa saja yang diinginkan dalam hidup anda.”
Baca: Tenis Amerika Terbuka: Navarro Hentikan Maria Sharapova
Maria Sharapoba menegaskan ia tidak akan mengikuti Amerika Serikat Terbuka lagi jika berpikir ia tak bisa menang lagi. “Jika anda tidak punya keyakinan, silakan tidak melanjutkannya. Keyakinan itu bukan sesuatu yang ingin saya pamerkan kepada orang lain.”
BBC | ESPN