TEMPO.CO, Jakarta - John Millman, 29, adalah satu-satunya petenis bukan unggulan yang masih bisa bertahan sampai babak perempat final tunggal putra Tenis Amerika Serikat Terbuka atau AS Terbuka 2018.
Baca: Federer Tumbang, Kejutan Besar di Tenis Amerika Terbuka
“Saya mungkin dalam sebuah kondisi tidak percaya,” kata Millman setelah menumbangkan unggulan kedua sekaligus petenis legendaris berusia 37, Roger Federer, pada babak keempat di Flushing Meadows, New York, Selasa 4 September 2018.
Baca: Tenis AS Terbuka: Prestasi dan Keunikan Naomi Osaka
Millman mengalahkan Federer empat set melalui dua kali tie-break pada set ketiga dan keempat yang vital 3-6, 7-5, 7-6 (9-7), 7-6 (7-3).
“Saya sangat menghormati Roger Federer dan semua yang ia lakukan untuk pertandingan tenis. Ia adala seorang pahlawan buat saya,” kata petenis dari Australia ini.
Millman membuyarkan harapan Federer untuk memperpanjang rekornya memenangi 21 gelar juara Grand Slam. Petenis nomor dua dunia dari Swiss itu sudah di ambang kemenangan pada set kedua dan ketiga, tapi selalu bisa digagalkan oleh Millman.
Petenis Australia yang namanya kalah jauh populer dengan rekan senegaranya, Nick Kyrgios, ini berhasil membuat Federer untuk pertama kali merasa frustrasi di AS Terbuka 2018. Pertandingan dibuatnya “hanya “ empat set untuk menamatkan Federer dan bukan dalam pertarungan maksimal untuk putra Grand Slam, yaitu limat set.
Sebelum tampil di Flushing Meadows, New York, tahun ini, Millman belum pernah bisa mengalahkan petenis 10 besar dunia.
Di sisi lain, itu juga kekalahan Federer pertama dalam 41 pertandingan di AS Terbuka melawan seorang pemain yang beada di luar 50 besar dunia.
Federer yang biasanya tenang dan santun kali ini berubah karakter. Ia sering mengeluh karena keriuhan khas yang senantiasa terjadi di AS Terbuka dan berbeda dari seri Grand Slam di tempat lainnya.
Dalam pertandingan, Federer juga sering berteriak atau mengungkapkan keluhannya melalui suara. Ini kontras dengan ciri khasnya selama ini.
Baca: Tenis Amerika Terbuka: Navarro Hentikan Maria Sharapova
“Udaranya sangat panas dan salah satu malam ketika saya bisa bernapas,” kata Federer. “Saya kesulitan dengan kondisi ini dan ini pertama kali terjadi pada saya. Saya hanya bersyukur pertandingan sudah berlalu.”
BBC | ESPN