TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC), Sylviana Murni mengatakan bahwa ukuran kesuksesan Asian Para Games 2018 bukan sekedar prestasi.
Lebih dari itu, Asian Para Games 2018 diharapkan membuka pemahaman bahwa Indonesia merupakan negara yang ramah terhadap kaum disabilitas.
Baca Juga:
“Keinginan kita sebenarnya bukan sekedar prestasi yang diraih, tetapi lebih untuk memperkenalkan kisah-kisah yang Inspiratif kepada masyarakat Indonesia,” ujar Sylviana di Jakarta, Rabu 26 September 2018.
“INAPGOC juga ingin menunjukkan kesan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah negara yang ramah terhadap kaum disabilitas. Kesan itulah yang ingin ditinggalkan sebagai warisan penyelenggaraan Asian Para Games di Indonesia,” kata Sylviana lagi.
Kesan ramah tersebut timbul dari penyediaan fasilitas-fasilitas umum di arena pertandingan, penginapan, dan tempat umum yang dapat dengan mudah diakses kaum disabilitas.
“Meskipun belum sempurna, kita sudah berusaha keras. Beberapa masalah muncul karena arena yang digunakan untuk Asian Para Games adalah situs sejarah seperti Stadion Utama GBK, jadi tidak bisa diubah begitu saja. Untuk mengakalinya, kita sediakan fasilitas disabilitas yang sifatnya temporer,” ujar mantan Walikota Jakarta Pusat itu lagi.
Asian Para Games 2018 akan dipusatkan di Jakarta. Sebanyak 18 cabang olahraga khusus disabilitas ditampilkan di 19 arena. Sebanyak 8 arena berada di kawasan GBK Senayan, sedangkan 11 lagi tersebar mulai Ancol hingga Sentul.