TEMPO.CO, Banyuwangi - Pembalap asal Indonesia, Jamalidin Novardianto berhasil menguasai etape kedua Balap Sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2018, Kamis, 27 September 2018. Pembalap PGN Road Cycling Team tersebut menjadi pemenang pada hari kedua ITdBI setelah mampu menjadi yang tercepat dalam duel sprint.
Baca: Balap Sepeda Tur Banyuwangi, Masuki Etapa Pertama
Etape kedua yang melintasi Stasiun Kalibaru-Kantor Bupati (179,3 km) tersebut berhasil diselesaikan Didin dengan catatan waktu 4 jam, 9 menit, 17 detik. Didin berhasil menjadi sedikit pembalap sprinter Indonesia yang mampu bersaing dengan sprinter dunia lainnya di ajang ITdBI. Rekan setim Didin menjalankan strategi dengan baik. Dia dikawal tim sejak 1 km menuju garis finis. Pada 500 meter terakhir, tinggal satu pembalap yang mengawal Didin.
“Begitu masuk 200 meter terakhir, saya melakukan penyelesaian akhir hingga akhirnya menang,” kata pembalap yang juga tergabung dalam timnas untuk Asian Games tersebut.
Pengawalan solid tersebut memang harus dilakukan. Sebab, balapan berada dalam rombongan besar jelang garis finis. Tak pelak, gelar juara etape harus ditentukan melalui bunch sprint alias adu sprint. Didin, dengan dukungan rekan setimnya, berhasil melepaskan diri dari kepungan sprinter lainnya.
Didin mengatakan etape kedua ITdBI itu memang sangat cocok dengan karakternya sebagai sprinter. Apalagi, tak ada tanjakan sama sekali sepanjang rute. Artinya, kemungkinan para pembalap bertahan dalam rombongan peeoton cukup besar. “Pelatih menyiapkan skenario jika terjadi bunch sprint pada garis finis. Skenario berjalan sukses dan saya berhasil juara,” katanya.
Sepanjang balapan kemarin sejumlah pembalap memang berusaha melepaskan diri dari rombongan besar. Beberapa pembalap, termasuk pembalap Indonesia Aiman Cahyadi (Team Sapura Cycling), melepaskan diri dari rombongan dan menciptakan selisih maksimal hingga 3 menit. Namun, dia tak bertahan lama karena sekitar 20 kilometer jelang finis balapan kembali tergabung dalam satu grup.
Di etape ketiga (RTH Maron-Stasiun Kalibaru) sepanjang 139,4 km yang digelar Jumat besok, 28 September 2018, Didin akan berusaha untuk menyerang sejak awal balapan agar bisa mendapatkan banyak poin. “Ada dua intermediate sprint besok. Saya akan berusaha untuk memenangi semuanya. Selain itu, saya ingin men-support rekan-rekan yang sudah membantu saya menang hari ini,” katanya.
Hasil di etape kedua itu tak mempengaruhi klasemen sementara juara umum. Marcus Culey (St George Continental Cycling Team) masih memimpin klasemen dengan keunggulan 1 menit 37 detik dari Matthew Zenovich, rekan setimnya. Dengan demikian, Culley masih mempertahankan rompi kuning dan rompi polkadot.
Namun, keunggulan tipis tersebut bisa berubah karena etape ketiga bakal melintasi dua tanjakan kategori tiga, yakni tanjakan di Sumberbulu, Kecamatan Songgon, dan Pakel, Kecamatan Licin. Meski tidak curam, tapi dua tanjakan tersebut bisa membuat selisih tipis Culey disapu para pembalap climber lainnya.
Dua pembalap tanjakan bakal mengincar posisi tersebut. Yakni Benjamin Dyball, yang memang sudah ditarget St George Continental Team untuk meraih juara umum, dan Thomas Lebas dari tim Kinan. “Kami memang bakal menjadi support agar Ben meraih hasil maksimal di etape-etape tanjakan,” kata Culey.
Baca: Balap Sepeda Tour de Banyuwangi Ijen, Pembalap Tempuh 599 Km
Pada etape dua ini, pembalap terbaik Indonesia (rompi merah-putih) masih dipegang Selamat Juangga (KFC). Rimpi hijau tetap dipegang pembalap asal Australia Matthew Zenovich (St. George Continental Cycling Team).
DAVID PRIYASIDHARTA