TEMPO.CO, Jakarta - Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor yang akan bertarung dalam laga MMA perebutan gelar kelas ringan UFC memiliki kelebihan sekaligus kekurangan. Meskipun McGregor dijagokan bakal memenangi pertarungan, bukan tidak mungkin justru dia yang kalah.
Nurmagomedov yang memiliki rekor tak terkalahkan 26-0-0 di ajang MMA dikenal sebagaI petarung yang hebat dalam pertarungan ground. Latar belakang Nurmagomedov sebagai atlet bela diri tradisional Rusia, Sambo, membuatnya tangguh dalam pergumulan jarak dekat.
Baca: MMA: Timbang Badan, Bobot Nurmagomedov di Atas McGregor
Jika McGregor sampai dibanting dan dikunci oleh Nurmagomedov, maka pertarungan akan berakhir dengan kemenangan kuncian (tapout) untuk petarung asal Rusia tersebut. Secara alami, fisik Nurmagomedov juga lebih besar sehingga akan berbahaya buat McGregor jika sampai terkunci.
Sebaliknya, McGregor dikenal sebagai petarung dengan keahlian bertarung di posisi berdiri. Pria asal Irlandia dengan rekor 21-3-0 ini memenangi 86 persen pertarungannya dengan KO. McGregor memang dikenal punya pukulan cepan, kuat, dan akurat.
Kalau serangan-serangan McGregor yang menurut statistik mampu mendaratkan hampir 6 pukulan ke sasaran di tubuh maupun kepala lawan mengenai Nurmagomedov dengan telak, maka petarung Rusia itu diprediksi akan tumbang KO.
Baca: MMA: Nurmagomedov Ngacir dari Jumpa Pers, McGregor Sebut ...
Kelemahan McGregor tampak saat dia berlaga melawan Nate Diaz beberapa tahun lalu. Diaz berhasil mementahkan serangan-serangan McGregor, menjatuhkannya dan melakukan kuncian hingga McGregor kehabisan nafas dan menyerah.
Pertarungan MMA perebutan gelar kelas ringan UFC antara Nurmagomedov kontra McGregor akan digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas pada Sabtu malam 6 Oktober 2018 atau Minggu pagi di Indonesia.
UFC | DAILY MAIL