TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Honda, Marc Marquez, sudah berhasil memastikan diri merebut gelar juara dunia MotoGP 2018. Ia merebut gelar juara dunia kelimanya itu berkat kemenangan di Motegi, Jepang, Ahad, 21 Oktober 2018.
Dengan tiga balapan tersisa, perolehan poin Marquez (195) tak bisa dikejar lagi oleh Andrea Dovizioso, pembalap Ducati yang tertinggal 102 poin. Yang menarik, keberhasilan mempertahankan gelar juara itu, disebut Marquez karena ia belajar dari konsistensi Dovizioso musim lalu.
Musim lalu, Dovizioso juga menjadi pesaing utama Marquez dalam perebutan gelar. Kala itu persaingan lebih ketat karena Dovizioso tampil lebih konsisten. Hingga balapan di Jepang, musim lalu, Marquez sudah tiga kali gagal finis dan dua kali gagal naik podium. Sedangkan Dovizioso hanya sekali gagal finis, meski 7 kali gagal naik podium.
"Kami mencoba bekerja sangat keras sepanjang musim untuk meraih konsistensi seperti ini, dan itulah yang saya pelajari tentang Dovi tahun lalu. Dia sangat baik dalam mengatur situasi dan tahun ini kami melakukannya dengan sangat baik," kata Marquez.
Menurut Marquez, demi menjaga konsistensi itu ia harus mengubah gaya balapnya. Dia sering kali harus main aman dan meredam hasrat untuk mengambil risiko mengejar kemenangan. "Saya berhasil konstan dan inilah kuncinya, pada paruh kedua musim saya bisa tampil dengan memanfaatkan hal itu, tapi itu bukan gaya saya," kata Marquez.
Tapi, pembalap Spanyol itu berusaha menikmatinya. "Saya mencoba menikmatinya dan saya akan mencoba menikmatinya di beberapa balapan terakhir, dan menikmati bertarung meraih kemenangan - beginilah cara saya membalap."
Gelar juara tahun ini adalah yang kelima yang diraih Marquez. Sebelumnya, ia juga jadi kampiun pada 2013, 2014, 2016, dan 2017. Marquez pun sekaligus memecahkan rekor Valentino Rossi sebagai pemain termuda yang meraih lima gelar MotoGP. Ia baru berusia 25 tahun dan 246 hari ketika mengamankan gelar kelima, sedangkan rekor Rossi sebelumnya adalah 26 tahun dan 221 hari.
CRASH