TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menantang pasangan unggulan lima asal Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dalam laga semifinal turnamen Prancis Terbuka atau French Open 2018 yang akan berlangsung i Paris, Prancis, Sabtu waktu sempat.
Greysia/Apriyani melaju ke empat besar setelah menang atas pasangan Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen pada pertandingan perempat final 18-21, 21-16, 21-12. Kemenangan Greysia/Apriyani itu jadi yang ketiga atas Maiken/Sara setelah pada Indonesia Terbuka 2018 dan Prancis Terbuka 2017.
Apriyani mengakui lawan tak mudah dikalahkan. "Kami merasa tertekan dari lawan pada awal game pertama karena mereka sulit ditaklukkan. Mereka seakan mendapatkan kepercayaan diri setelah menang atas pasangan Jepang (Koharu Yonemoto/Shiho Tanaka)," kata dia seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Mereka dapat keluar dari tekanan Maiken/Sara pada game kedua dan ketiga sekaligus mendapatkan tiket semifinal turnamen tingkat Super 750 itu. "Kami berusaha bermain lebih fokus pada gim kedua dan ketiga sehingga strategi kami dapat berjalan. Pertandingan tadi menjadi pelajaran bagi kami untuk langsung fokus pada awal permainan," kata Greysia.
Greysia/Apriyani akan menghadapi pasangan Jepang Mayu/Wakana yang merupakan pasangan Juara Dunia 2018 pada laga semifinal Prancis Terbuka 2018 di Stadion Pierre de Coubertin, Sabtu waktu setempat. Kedua pasangan putri itu terakhir kali berhadapan pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018 di Nanjing China. Greysia/Apriyani kalah dari Mayu/Wakana pada Kejuaraan Dunia 2018 itu dengan skor 12-21, 21-23.
"Kami tentu ingin menang atas pasangan Jepang. Kami tidak ingin selalu terhalang dengan pemain-pemain Jepang. Kami punya kesempatan masuk putaran semifinal setelah melalui permainan yang melelahkan sebelumnya. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini," kata Greysia.
Greysia/Apriyani percaya diri menghadapi laga semifinal Prancis Terbuka nanti. Ia mengaku telah berkali-kali menghadapi pasangan-pasangan putri Jepang dalam berbagai turnamen internasional sehingga telah mempelajari kekuatan mereka. "Jika mereka punya nilai tiga, kami harus punya nilai lima dari sisi tenaga dan pikiran. Kami harus lebih fokus dan keluar dari tekanan pasangan Jepang," ujar Greysia.