TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Jepang U-19 Masanaga Kageyama memuji Timnas U-19 Indonesia yang mereka singkirkan di babak perempat final Piala AFC. Ia mengatakan para pemain Indonesia mempunyai kemampuan individu yang bagus, khususnya dalam hal menggiring bola.
Kemampuan itu, lanjutnya, yang membuat Kageyama khwatir akan lini pertahanannya saat menghadapi Indonesia di babak perempat final Piala Asia 2018 semalam. "Di babak kedua pemain Indonesia banyak dribbling (menggiring bola). Itu membuat saya khawatir," kata dia usai Ahad, 28 Oktober 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kageyama menjelaskan anak asuhnya mengandalkan passing atau umpan-umpan pendek untuk membangun serangan. Sementara Timnas U-19 Indonesia melawannya dengan aksi dribbling. Menurut dia, gaya permainan itu berpotensi mengancam lini pertahanannya. "Pemain Indonesia skill dan kecepatannya bagus. Itu yang menjadi perhatian saya," ucapnya.
Secara statistik pertandingan Timnas U-19 Indonesia melawan Jepang berjalan cukup imbang. Tercatat Indonesia melepaskan 3 tembakan yang mengarah tepat ke gawang dan Jepang 5 tendangan. Total umpan yang dilepaskan Indonesia sebanyak 351 kali dan Jepang 373 kali.
Dari sisi akurasi, umpan yang dilakukan Witan Sulaeman cs mencapai 74 persen sedangkan Jepang sebanyak 76 persen. Namun dari sisi penguasaan bola Jepang menguasai dengan catatan 52 persen. Jepang juga cukup kreatif dalam mencari celah untuk menembus pertahanan lawan. Indonesia pun takluk 0-2 dari Jepang.
Ke depan, Kageyama menilai, Timnas U-19 Indonesia punya potensi besar untuk bersaing di level Asia. Menurut dia, dari sisi permainan tim tuan rumah tak kalah. Ia mengatakan dalam uji coba Maret lalu Jepang mengungguli Indonesia 4-1. Bertemu kembali di laga resmi Piala Asia 2018, Indonesia takluk dua gol tanpa balas. "Pemain Indonesia kuat. Berikutnya bisa saja kami kalah dari Indonesia," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN