TEMPO.CO, Jakarta - Timnas Indonesia membatasi media untuk melakukan peliputan latihan menjelang laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 menghadapi Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 25 November.
Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti menyebut, kebijakan pembatasan itu dikeluarkan agar pemainnya lebih berkonsentrasi menjalani berbagai menu latihan.
"Keberadaan kamera di samping lapangan akan mempengaruhi jalannya latihan. Saya kira kebijakan ini sudah ada sejak zaman pelatih Luis Milla," kata Bima usai memimpin latihan timnya di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu 21 November.
Timnas Indonesia hanya memberikan kesempatan selama 15 menit awal latihan kepada para pewarta untuk meliput latihan di Stadion Madya. Setelah itu, seluruh pewarta baik tulis, foto maupun televisi diminta untuk keluar stadion.
Sebagai informasi, kondisi itu berbeda dengan latihan Indonesia pada Selasa 20 November di lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, yang merupakan latihan pertama tim berjuluk Garuda pasca ditaklukkan Thailand dengan skor 2-4.
Saat itu, seluruh pewarta diperkenankan menyaksikan latihan dari awal sampai akhir.
Bima Sakti mengatakan, peliputan di 15 menit awal latihan akan diterapkan sejak Rabu 21 November sampai latihan terakhir menjelang laga kontra Filipina.
Kemenangan dari Filipina tidak serta merta meloloskan Indonesia ke semifinal. Nasib Indonesia ditentukan beberapa faktor seperti hasil laga Filipina kontra Thailand pada Rabu sore.
Jika laga itu berakhir seri, poin Filipina dan Thailand di klasemen grup B Piala AFF 2018 menjadi tujuh dan itu tidak akan terkejar oleh Indonesia yang poin maksimalnya enam.