TEMPO.CO, Jakarta - Kejurnas Karate Perguruan Kandaga Prana digelar di GOR Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 24-25 November 2018.
Kejurnas ini diikuti 300 karateka yang berasal dari 16 provinsi. Mereka akan bertanding dalam 62 nomor yang dipertandingkan.
“Ini adalah kejurnas pertama sejak perguruan Kandaga Prana aktif lagi 2015. Saya berharap para karateka Kandaga Prana dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan, melalui sebuah kompetisi,” kata Aldrin Tando, Ketua Dewan Guru Kandaga Prana.
“Saya ingin setelah ini Kandaga Prana mampu lebih berkembang dan memberikan kontribusi bagi olahraga karate di Indonesia,” kata Aldrin.
“Apalagi sekarang WKF sebagai Federasi Karate Dunia sudah menegaskan karate sebagai olahraga murni, bukan lagi hanya way of life. Kita harus mengantisipasi perkembangan ini untuk meraih prestasi,” ujar Aldrin lagi.
Kandaga Prana yang berdiri pada 1971 adalah salah satu dari 20 perguruan pendiri PB Federasi Karatedo Indonesia (Forki).
Namun perguruan ini tidak berkembang, dan hanya punya 5 pengurus provinsi sebelum pembenahan menejemen pada 2015 oleh Aldrin. Saat ini Kandaga Prana tersebar di 17 provinsi.
Aldrin berharap setelah ini Kandaga Prana dapat menggelar lebih banyak kompetisi di tingkat daerah. Aldrin menargetkan pada Olimpiade Tokyo 2020 ada karateka Kandaga Prana yang mewakili Indonesia.
Selain kejurnas, perguruan Kandaga Prana juga menggelar pelatihan karate oleh Shuseki-Shihan & Direktur Federasi Shotokan Karate-Do International, Manabu Murakami (dan 8) dari Jepang.