TEMPO.CO, Jakarta - Perpindahan atlet merupakan hal lumrah di dunia olahraga, termasuk cabang bulu tangkis. Ada ragam motif yang mendorong pemain berpindah klub, mulai dari pendapatan hingga kesempatan tampil di kejuaraan atau turnamen bergengsi.
Baca: Hasil Korea Masters: Dua Wakil Indonesia ke Semifinal
Di cabang olahraga bulu tangkis perpindahan atlet antarklub pun kerap terjadi. Bukan hanya klub, perpindahan status kewarganegaraan pun bisa terjadi, seperti yang dilakukan oleh Mia Audina. Terakhir, pemain bulu tangkis yang memutuskan berganti klub ialah Marcus Fernaldi. Pasangan Kevin Sanjaya itu pindah dari PB Tangkas ke PB Jaya Raya pada April 2018. Ia meninggalkan rekan satu klubnya Jonatan Christie.
Jonatan Christie mengatakan tidak tahu status ke depannya akan seperti apa bersama PB Tangkas. Saat ini peraih medali emas Asian Games 2018 memilih fokus bersama Tangkas karena masih banyak hal yang ingin dikembangkan. "Saya masih ingin fokus meningkatkan kemampuan (di Tangkas)," kata dia di acara ulang tahun PB Tangkas ke-67 di Jakarta, kemarin malam.
Baca: PSSI Usut Dua Dugaan Pengaturan Pertandingan
Di sisi lain, atlet yang akrab disapa Jojo itu menyatakan, PB Tangkas masih membutuhkannya karena masih menjadi andalan bagi klub. Menurut dia, klub belum memiliki pemain tunggal putra yang selevel dengan kemampuannya.
Jojo menyebut sejauh ini belum ada pihak yang mengajaknya untuk pindah ke klub lain. Pemain berusia 21 tahun itu mengatakan tidak tertarik untuk hijrah ke klub lain.
Secara khusus, ia menyatakan, kehadirannya masih diperlukan untuk memberi teladan dan semangat bagi pemain junior untuk berprestasi. "Saya ingat ketika Simon Santoso pulang dari Pelatnas ke klub, saya jadi semangat," ucap Jonatan yang duduk di peringkat 11 dunia.
Baca: Hasil dan Klasemen Liga 1: Barito Putera Vs Borneo FC 1-0
Seperti diketahui, Simon Santoso merupakan salah satu pemain tunggal putra asal PB Tangkas. Ia termasuk salah satu pemain yang langganan masuk pemusatan latihan nasional (Pelatnas) bersama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
ADITYA BUDIMAN