TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Mitra Kukar masih bungkam menyikapi kegagalan tim yang dijuluki Naga Mekes itu bertahan di Liga 1.
Mitra Kukar yang bermarkas di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tersingkir usai kalah 1-2 dari Persija Jakarta di Stadion GBK, Minggu. Tahun depan mereka harus berjibaku di Liga 2.
Boss Mitra Kukar yang pernah menjadi manajer timnas Indonesia U-23 dan timnas senior di Piala AFF 2018, Endri Erawan belum bersedia berkomentar soal langkah yang akan dilakukan tim itu di Liga 2.
Pelatih Mitra Kukar Rahmad Darmawan, yang biasa disapa RD, mengatakan bahwa dirinya bertanggung jawab atas hasil buruk yang diraih timnya di Liga 1 Indonesia musim 2018.
"Para pemain tidak perlu saling menyalahkan. Saya yang ambil tanggung jawab," ujar Rahmat usai pertandingan seperti dikutip Antara.
Menurut Rahmat, skuatnya sudah memberikan kemampuan terbaik sepanjang Liga 1 musim 2018.
Dia pun meminta para pemainnya tetap tegar di tengah kesedihan yang melanda.
"Tim memang sangat sedih dengan kekalahan ini," tutur Rahmad.
Rahmad Darmawan sendiri sejatinya bukanlah pelatih Mitra Kukar sejak awal musim 2018.
Pria berusia 52 tahun asal Lampung tersebut baru bergabung dengan Mitra Kukar dari Sriwijaya FC setelah Liga 1 Indonesia musim 2018 menuntaskan pekan ke-18.
Dari 16 kali pertandingan yang dilewati Rahmad bersama Mitra Kukar sampai pekan terakhir Liga 1, dia hanya menyumbangkan 16 poin dengan catatan lima kali menang, satu kali imbang dan 10 kali kalah.