TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap nasional Dimas Ekky Pratama akan menjalani debut di balapan Grand Prix Moto2 musim 2019. Berkat prestasinya di ajang FIM CEV Moto2 European Championship, ia dipercaya memperkuat Idemitsu Honda Team Asia.
Menghadapi lomba pembuka di Sirkuit Qatar pada Maret 2019, Dimas mengatakan tidak merasa terbebani. Pembalap berusia 26 tahun itu justru merasa bahagia karena impiannya sejak remaja bisa terwujud. "Sekarang mimpi saya bisa jadi kenyataan," kata Dimas di Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.
Ia bercerita impian menjadi pembalap datang saat duduk di sekolah menengah pertama (SMP). Lingkungan sekitar Dimas kurang mendukung saat tahu cita-citanya ingin menjadi pembalap. Pasalnya, karir sebagai pembalap dianggap sulit diwujudkan di Indonesia. "Ngapain jadi pembalap. Paling balapan liar di jalan," ucap Dimas menirukan omongan orang.
Dimas menyatakan impiannya tak hanya sekedar menjadi pembalap. Tanpa ragu ia menyebut kalau cita-citanya ialah ingin jadi pembalap MotoGP. "Orang bilang itu nggak mungkin, tapi mimpi saya sedikit demi sedikit menjadi kenyataan," kata dia.
Perlahan tapi pasti, sejak 2010 pembalap yang mendapat julukan Red Forehead itu mengikuti kejuaraan nasional. Prestasi terbaiknya ialah berhasil menjadi juara 1 di balapan Suzuka Endurance 4hour Championship pada 2013.
Baca Juga:
Balapan Moto2 bukan hal asing bagi Dimas. Ia pernah tampil di Moto2 pada 2017 dan 2018 sebagai rider pengganti dan mendapat wild card. Prestasinya di Kejuaraan CEV Repsol Moto2 Junior 2018, mendapat peringkat lima, membuat ia mendapat kesempatan tampil penuh selama satu musim pada 2019 di kelas Moto2. "Saya tidak akan menyia-nyiakan ini," kata dia.
Tak ada target detail yang Dimas patok. Ia menyatakan bakal mengerahkan segala kemampuannya untuk bersaing di Moto2. "Saya akan lakukan yang terbaik buat bawa nama Indonesia," ucapnya.
Pada sesi tes di Sirkuit Jerez 25 November 2018, Dimas mencatatkan waktu tercepat 1 menit 48,003 detik. Hasil itu membuat ia menduduki peringkat kelima dari 12 pembalap yang melakukan tes. Posisi pertama ditempati pembalap NTS RW Racing GP, Steven Odendaal dengan catatan waktu tercepat 1 menit 46,704 detik.
ADITYA BUDIMAN