TEMPO.CO, Jakarta - Saul Canelo Alvarez yang baru saja merebut gelar juara tinju dunia kelas menengah super WBA dengan mengKO Rocky Fielding di ronde ke-3 akhir pekan lalu, adalah petinju terkaya di dunia saat ini.
Setelah era Floyd Mayweather Jr berakhir, Alvarez seakan tak terbendung untuk melaju dan menambah pundi-pundi uangnya.
Laga melawan Fielding di Madison Square Garden New York, Sabtu 15 Desember 2018 adalah awalan dari gebrakan Alvarez hingga 5 tahun ke depan.
“Kemenangan atas Fielding adalah sebuah awalan. Semua sudah diatur secara matang, dan saya semakin yakin untuk menatap pertarungan-pertarungan selanjutnya,” ujar Alvarez seusai laga.
Laga menghadapi Fielding adalah debut Alvarez dalam kontrak barunya dengan jaringan televisi streaming dari Inggris, DAZN.
Kontrak berdurasi 5 tahun untuk 11 laga itu bernilai gila-gilaan, US$ 365 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Angka tersebut yang membuat Alvarez menjadi petinju terkaya saat ini.
Sebelum dikontrak DAZN, Alvarez punya kontrak eksklusif dengan jaringan televisi HBO. Namun kontrak tersebut berakhir September lalu, setelah HBO memutuskan untuk tidak lagi meneruskan program siaran tinju yang sudah dilakoni selama 45 tahun.
Promotor Alvarez, Golden Boy Promotions menjadwalkan laga berikutnya untuk petinju populer asal Meksiko itu di Las Vegas pada 4 Mei 2019.
Dua kemungkinan laga tinju dunia yang bakal dijalani Saul Canelo Alvarez adalah: pertarungan ketiga melawa Gennady Golovkin atau unifikasi gelar kelas menengah melawan juara versi IBF, Daniel Jacobs.
Saul Canelo Alvarez saat ini menggenggam gelar juara tinju dunia di dua kelas. Petinju berusia 28 tahun dengan rekor 51-1-2 (35 KO) itu adalah juara kelas menengah WBC, WBA, IBO dan kelas menengah super WBA.
“Saya tidak peduli siapapun lawan yang disodorkan setelah ini. Bagi saya yang terpenting adalah menyuguhkan penampilan terbaik dalam setiap pertarungan,” ujar Saul Canelo Alvarez lagi.
ESPN | FIGHTNEWS | BOXREC
