Atlet angkat besi Eko Yulianto masih menjadi yang terbaik di kelasnya. Lifter asal Lampung itu berhasil memenuhi target yang diemban saat bertanding di Asian Games. Turun di kelas 62 kilogram Eko merebut medali emas setelah berhasil menyelesaikan total angkatan 311 kilogram.
Tak berhenti di situ. Atlet berusia 29 tahun itu kembali membawa pulang tiga emas saat bertanding di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan, November lalu. Prestasi itu menjadi modal besar bagi Eko untuk membela Indonesia pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
4. Indonesia Peringkat Empat Asian Games
Kontingen Indonesia berhasil memperbaiki prestasi di Asian Games 2018. Tampil di hadapan publik sendiri tim Merah Putih mengumpulkan 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu.
Atas raihan itu Indonesia menempati peringkat empat dan merupakan yang terbaik selama keikutsertaan di Asian Games.
Prestasi tersebut juga melampaui target dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang mematok posisi 10 besar. Pada Asian Games 2014 Indonesia hanya sanggup berada di posisi 17 klasemen dengan raihan 4 emas, 5 perak, dan 11 perunggu saat tampil di Incheon, Korea Selatan.
5. Asian Para Games Lebihi Target
Indonesia kembali menuai prestasi di ajang olahraga multievent. Setelah sukses di Asian Games, Indonesia yang menjadi tuan rumah Asian Para Games berhasil mengoleksi 135 medali dan berada di peringkat lima. Di pesta olahraga bagi penyandang disabilitas itu kontingen Merah Putih meraih 37 emas, 47 perak, dan 51 perunggu.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi (keempat kanan) didampingi Menko PMK Puan Maharani (ketiga kanan), Menpora Imam Nahrawi (kelima kanan), dan Ketua INAPGOC Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) berfoto bersama atlet Asian Para Games 2018 saat silaturahmi di Istana Bogor, Sabtu, 13 Oktober 2018. Presiden memberikan bonus sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah kepada para atlet peraih medali Asian Para Games 2018. ANTARA/Bayu Prasetyo
Pencapaian itu melebihi target di mana pemerintah meminta para atlet meraih 16 emas dan masuk posisi tujuh besar. Pada Asian Para Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia hanya berhasil membawa pulang 38 medali dan berada di peringkat sembilan.
6. Melesatnya Prestasi Panjat Tebing
Cabang olahraga Panjat Tebing mengukir prestasi gemilang di 2018. Pada seri Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Rusia dan Cina, pada April-Mei, Tim Merah-Putih meraih 1 medali emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Atlet Aries Susanti jadi sorotan setelah sukses menyumbangkan medali emas bagi timnya.
Atlet panjat tebing, Aries Susanti Rahayu, mengantongi bonus Asian Games Rp 2,25 miliar. Atlet berusia 23 tahun itu berhasil menjadi yang tercepat di nomor speed individu putri dan saat menjadi bagian dari tim speed relay putri Indonesia. REUTERS/Edgar Su
Prestasi Aries terus berlanjut di Asian Games. Atlet berusia 23 tahun itu tampil di nomor kecepatan putri kembali meraih emas setelah mengalahkan rekannya Puji Lestari. Tak berhenti sampai di situ. Aries lagi-lagi merebut emas saat tampil di International Federation of Sport Climbing (IFSC) Climbing Worldcup di Cina Oktober lalu. Di final ia mengalahkan atlet Rusia, Iuliia Kaplina.
7. Atlet Paralayang Korban Gempa di Sulawesi Tengah.