TEMPO.CO, Jakarta - Petenis putri Republik Cek, Petra Kvitova, akhirnya memupus harapan tuan rumah Australian Open 2019, Ashleigh Barty pada pertandingan babak perempat final di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Selasa 22 Januari 2019, dengan kemenangan 6-1, 6-4.
Pada kedudukan 5-4 untuk Kvitova, petenis kidal dari Republik Cek ini mendapat giliran melakukan pukulan servis. Dengan rentetan servis yang keras, Kvitova terus menekan Barty sehingga bintang baru tuan rumah ini menyerah.
Baca: Australian Open: Kvitova Hadapi Danielle Collins di Semifinal
Petra Kvitova memastikan kemenangannya dengan setelah sebuah pukulan smes membawanya meraih match point dan kemudian menyudahi perlawanan penjegal Maria Sharapova itu.
Selanjutnya Petra Kvitova akan memburu final Grand Slam untuk pertama kali sejak menjuarai Wimbledon 2014. Ini juga semifinal pertama Grand Slam pertamanya sejak ia ditusuk orang yang merampok rumahnya di Republik Cek pada beberapa hari sebelum perayaan Natal 2016.
Tusukan itu menyebabkan tangan kiri Petra Kvitova yang vital dalam bermain mengalami cedera dan harus istirahat enam bulan. Ia seperti petenis kidal lainnya, ratu tenis dunia, Monica Seles, yang ditikam orang ketika sedang bertanding di Jerman.
Baca: 6 Fakta Stefanos Tsitsipas, Bintang Muda Australian Open
Berbicara kepada pembawa acara di lapangan seusai pertandingan, yaitu mantan petenis putra nomor satu dunia dari Amerika Serikat, Jim Courier, Petra Kvitova mengatakan, “Saya minta maaf kepada kalian (penonton yang sebagian besa pendukung Ashleigh Barty)! Saya mengalahkan Ashleigh! Ia adalah pribadi yang menyenangkan dan kalian seharusnya bangga dengannya. Ia hebat.”
Kemenangan Petra Kvitoba melawan Ashleigh Barty pada perempat final Australian Open 2019 membuat Simona Halep kehilangan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia pada Senin mendatang.
AUSTRALIAN OPEN | WTA TENNIS